TEMPO.CO, Kupang - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengerahkan sekitar 700 personel untuk mengamankan Kabupaten Sumba Barat Daya, yang terus memanas akibat sengketa pemilihan bupati dan wakil bupati.
"Kami terus melakukan pendekatan untuk menghindari terjadinya bentrokan," ujar Kapolda NTT Brigadir Jenderal Untung Yoga Ana kepada wartawan di Kupang, Kamis, 3 Oktober 2013. Ratusan personel polisi tersebut berasal dari Polres Sumba Barat 500 orang dan satu kompi Brimob dari Polda NTT.
Kekisruhan akibat sengketa pilkada, kata Untung Yoga Ana, diperparah oleh aksi masyarakat setempat yang menjadikan pilkada sebagai ajang perjudian. Pihak yang kalah terus menuntut agar dilakukan pemilihan ulang sehingga bentrokan rawan terjadi.
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, konflik pilkada Sumba Barat Daya yang berlangsung pada 5 Agustus 2013 muncul lantaran keputusan KPU setempat yang berubah-ubah.
Dalam rapat pleno penghitungan suara 10 Agustus 2013, KPU menetapkan pasangan Markus Dairo Tallu-Ndara Tanggu Kaha sebagai pemenang dan meraih 81.543 suara (47,62 persen). Sedangkan duet petahana Kornelis Kodi Mete-Daud Lende Umbu Moto meraih 79.498 suara (46,43 persen) dan pasangan Jacob Malo Bulu-John Mila Mesa Geli meraih 10.179 suara (5,94 persen).
Namun, pada Kamis, 26 September 2013, KPU Sumba Barat Daya melakukan rapat pleno penghitungan suara ulang. Hasilnya berbalik dari rapat pleno sebelumnya. Duet inkumben, Kornelis Kodi Mete-Daud Lende Umbu Moto dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan suara terbanyak, yakni 80.344 suara (50,38 persen). Sedangkan pasangan Markus Dairo Tallu- Ndara Tanggu Kaha mendapat 68.371 suara (42,87) dan Jakob Mano Bulu-Johanis Mila Mesa 10.759 suara (6,74).
Penghitungan ulang hasil pilkada dilakukan setelah adanya temuan manipulasi suara, yang diduga dilakukan oleh pasangan calon Markus Dairo Tallu-Ndara Tanggu Kaha. Kasus tersebut ditangani oleh polres setempat.
Ketua KPU setempat Johanis Billi Kii beralasan, penghitungan ulang hasil pilkada untuk menindaklanjuti hasil proses hukum polres.
Akibat keputusan KPU yang berubah-ubah, kondisi keamanan di Kabupaten Sumba Barat Daya terus bergolak. Terjadi bentrokan antar warga sejak 30 Agustus 2013. Situasi keamanan kian memanas setelah rapat pleno penghitungan suara ulang. Tercatat tiga korban jiwa dan ratusan rumah dibakar akibat bentrokan yang terus terjadi.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
Jaksa Koboi Serpong Jadi Tersangka
Ini Kronologi Kematian Holly Angela
Ketua BPK: Suami Holly Bertugas Awasi Kedutaan
CCTV Buram, Polisi Kesulitan Dalami Kematian Holly