TEMPO.CO, Serang--Pasca penetapan tersangka terhadap adik Gubernur Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang juga suami Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini Kamis, 3 Oktober 2013. sejumlah mahasiswa dan elemen masyarakat di Provinsi Banten menggelar aksi sujud syukur dan cukur rambut di alun-alun timur, Kota Serang.
Tak hanya itu, sejumlah elemen LSM, ormas dan mahasiswa juga menggelar sujud syukur atas tertangkapnya TCW alias Wawan yang dituding sebagai otak di balik tindak korupsi di Banten. "Kami sangat bersyukur dan gembira atas tertangkapnya otak korupsi di Banten ini. Kami mendukung KPK dan meminta KPK juga mengembangkan terhadap kasus-kasus korupsi di Banten,"ujar Sekjen Ormas Forum Pembela Kebenaran (Forpek) Nusantara Banten, Delly Suhendar, Kamis, 3 Oktober 2013.
Menurut Delly, TCW alias Chaeri Wardhana alias Wawan sejauh ini dikenal bisa mengatur seluruh kebijakan dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten. "Dari proyek di sejumlah dinas, hingga mengangkat dan memberhentikan pejabat di Banten tidak lepas dari campur tangan dia. Kami bersyukur. Ini adalah pintu masuk buat KPK untuk mengusut asus-kasus korupsi yang lebih besar di Banten," tegasnya.
Ketua Lembaga Kajian Independen (LKI) Banten, Dimas Kusuma juga menegaskan, penangkapan dan penetapan tersangka Tubagus Chaeri Wardana oleh KPK RI perihal kasus Pilkada Lebak; salah satu bukti bahwa yang bersangkutan kerap melakukan penyuapan terhadap kasus yang berkaitan dengan dirinya langsung maupun tidak langsung. "Saya setuju jika penegak hukum yang sudah maupun sedang menjabat berhati-hati. Karena dugaan kuat TCW juga bermain dalam kasus yang ditangani di Banten,"tandasnya.
Sementara itu, Usep Saepudin dari elemen mahasiswa sempat menitikan airmata lantaran terharu perihal penangkapan adik kandung gubernur Ratu Atut Chosiyah. "Barang bukti uang Rp1 miliar baru sebagian kecil dari korupsi di Banten. Kami mendukung KPK. bahkan kami mendesak KPK juga menyelidiki berbagai kasus dugaan korupsi di Banten, termasuk dugaan kasus korupsi bantuan hibah senilai Rp 340.463.000.000,00 pada tahun 2011," katanya.
WASI'UL ULUM
Berita terkait:
Dinasti Politik Banten Bentuk Pembajakan Demokrasi
KPK Tangkap Akil Mochtar dan Politikus Golkar
Ini Pernyataan Keras Akil Mochtar Soal Korupsi
Keluarga Nyaleg, Gubernur Atut: Itu mah Hak Asasi