TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, mengaku belum menerima laporan penyebab meledaknya Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) di Cawang, Cililitan, Jakara Timur, semalam. "Saya belum tahu penyebabnya, sabotase atau bagaimana belum tahu," katanya di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2013.
Menurut Dahlan, gardu tersebut memang kerap meledak, bahkan sebelum ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Dulu ketika meledak itu bisa tiga bulan padamnya," katanya.
Saat menjabat Direktur Utama PLN, Dahlan mengklaim banyak menambah investasi untuk GITET. "Kalau GITET meledak, kita lakukan manuver pengambilan listrik dari tempat lain. Sekarang 2 jam hidup lagi, kalau dulu 3 bulan. Ini karena kita telah investasi banyak GITET," katanya.
Seperti diketahui, sebelum menjadi Direktur Utama PLN, Dahlan merupakan orang yang kerap mengkritik pemadaman bergilir PLN. Dalam salah satu artikelnya pada November 2009, ia habis-habisan mengkritik mengenai matinya GITET Cawang. Dalam tulisan berjudul "Perbaikan Listrik nan Lama", ia mengkritik GITET Cawang yang tidak punya trafo cadangan. Padahal trafo yang ada kondisinya sudah memprihatinkan. Tak lama sesudah itu, pada 23 Desember 2009 , ia diangkat menjadi Direktur Utama PLN.
Pada Rabu, 2 Oktober 2013 pukul 19.45 WIB, salah satu trafo interbus nomor dua di GITET Cawang terbakar dan padam. Akibatnya, sejumlah daerah mengalami pemadaman listrik, yakni Duren Tiga, Mampang, Taman Rasuna, Antasari, Cipinang, Pulomas, dan Manggarai. PLN menyatakan total beban padam sekitar 270 megawatt (MW), sementara beban puncak Jakarta sekitar 5.500 MW.
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap |Amerika Shutdown| Pembunuhan Holly Angela| Edsus Lekra |Info Haji
Berita Terpopuler
KPK Tangkap Akil Mochtar dan Politikus Golkar
KPK Tangkap Ketua MK Akil Mochtar?
Suami Holly Angela Auditor Utama BPK
Ini Obamacare yang Buat Pemerintah AS Shutdown
Begini Sengketa Pemilu Gunung Mas
Ketua MK Ditangkap, KPK Sita Rp 3 Miliar