Mobil murah milik Toyota yaitu Agya saat diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, Jakarta, (24/9). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menanggapi protes berbagai kalangan terhadap kehadiran mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC), PT Toyota Astra Motor menyatakan bahwa pihaknya memasarkan mobil murah demi memenuhi permintaah pemerintah. Pemerintah lah yang meminta pabrikan untuk memproduksi jenis mobil tersebut.
"Kami memasarkan LCGC untuk menjawab permintaan pemerintah atas jenis mobil LCGC. Pemerintah ingin ada industri yang kuat kemudian industri otomotif dipilih karena multiplier effectnya kuat," kata General Manager Corporate Planning and Public Relation TAM, Widyawati, di sela-sela test drive Agya di Yogyakarta, Kamis, 3 Oktober 2013.
Widyawati mengatakan, mobil murah juga bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar akan mobil dengan harga yang terjangkau.
Kebijakan pemerintah mengenai mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) sendiri dinilai sebagai sebuah kebohongan publik. Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan, Menteri Perindustrian pernah menyebut mobil ini untuk kalangan menengah ke bawah dan harganya murah. Padahal yang termurah harganya mencapai Rp 70 juta. Itupun tanpa penyejuk udara dan radio. Jika mobil memiliki kelengkapan lebih, harganya mencapai Rp 100 juta lebih.
Selain itu, YLKI mempertanyakan esensi green car seperti yang selama ini identik dengan mobil LCGC. Tulus mengatakan mobil LCGC masih menghasilkan emisi yang sama dengan mobil biasa. Selain itu, konsumsi bahan bakar yang dikatakan irit, kata dia, tidak sesuai dengan realitanya.
Topik TerhangatKetua MK Ditangkap | Amerika Shutdown | Pembunuhan Holly Angela | Edsus Lekra | Info HajiBerita TerpopulerKPK Tangkap Akil Mochtar dan Politikus Golkar KPK Tangkap Ketua MK Akil Mochtar? Begini Sengketa Pemilu Gunung Mas