TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Rumah Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Cluster Narada, Alam Sutera, Serpong, terlihat sepi setelah penangkapan suaminya, Tubagus Chaeri Wardhana, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.
Pantauan Tempo di lokasi, di dalam rumah berlantai dua tersebut hanya ada para pembantu rumah tangga dan beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja Tangerang Selatan yang secara bergantian menjaga rumah Wali Kota Tangerang Selatan itu. "Di sini tidak ada siapa-siapa, hanya ada pembantu rumah tangga," kata Dian P, petugas Satpol PP yang berjaga.
Menurut Dian, rumah di Alam Sutera ini jarang sekali didatangi Airin maupun suaminya, Tubagus. "Ibu Wali Kota lebih banyak di rumah yang di Jalan Denpasar, Jakarta," katanya. Rumah ini, kata dia, hanya dijadikan tempat pengajian rutin.
Saat ini, Airin sedang menjalani program pendidikan bupati dan wali kota dari Kementerian Dalam Negeri selama satu bulan. "Ibu Wali Kota baru kembali ke Indonesia sekitar 20 hari ke depan," ujar Asisten Daerah III Bidang Kepegawaian Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Nur Slamet, saat dihubungi Tempo, Jumat, 4 Oktober 2013.
Menurut Nur, Airin berangkat ke luar negeri sekitar 20 September lalu dan akan kembali ke Tangerang Selatan pada 20 Oktober mendatang. KPK menangkap Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, yang juga adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah, di kediamannya Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 2 Oktober 2013, sekitar pukul 23.00 WIB.
Penangkapan Tubagus ini merupakan kelanjutan dari penangkapan Akil Mochtar. Sebelumnya, penyidik KPK menangkap lima orang dalam operasi tangkap tangan. Kelimanya adalah Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar; anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golongan Karya, Chairun Nisa; Bupati Gunung Mas Hambit Bintih; serta Dhani dan Cornelis, pengusaha.
JONIANSYAH
Berita terkait:
Dinasti Politik Banten Bentuk Pembajakan Demokrasi
KPK Tangkap Akil Mochtar dan Politikus Golkar
Ini Pernyataan Keras Akil Mochtar Soal Korupsi
Keluarga Nyaleg, Gubernur Atut: Itu mah Hak Asasi