Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kader PDIP Gunung Kidul Protes Diperlakukan Tak Adil

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kader PDI Perjuangan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, memprotes sikap partainya yang mengistimewakan bekas Bupati Bantul Idham Samawi dan mendukung pencalonannya sebagai calon anggota DPR 2014. Protes itu muncul dari lima kader PDIP Gunung Kidul yang terjerat kasus korupsi anggaran APBD periode 1999-2004. “Pak Idham mendapat dukungan mencalonkan diri, juga dibela partai dengan pengacara. Sementara kami di Gunung Kidul tak dianggap,” kata Warta, salah seorang politisi PDIP yang terlibat kasus korupsi APBD Jumat 4 Oktober 2013.

Idham Samawi yang kini menjabat Ketua PDIP DIY ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan korupsi hibah dana Persatuan Sepakbola Indonesia  Bantul (Persiba) senilai Rp 12,5 miliar. Adapun lima kader PDIP itu anggota DPRD Gunung Kidul yang dinyatakan pengadilan terbukti menyalahgunakan dana purna yang merugikan negara Rp 3 miliar.

Warta yang kini telah dinonaktifkan sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunung Kidul itu mengatakan, lima kader PDIP ini tengah menanti proses banding ke Pengadilan Tinggi DIY setelah Mei 2013 lalu divonis satu tahun penjara. Tapi, saat menunggu proses banding, muncul ancaman dari partai. “Kami diminta membuat surat pengunduran diri, bahkan konsep suratnya pun sudah dibuatkan yang intinya mundur sebelum ada PAW (Pergantian Antar Waktu),” kata dia.

Sebelumnya saat mengajukan diri untuk mencalonkan lagi dari PDIP untuk pemilu 2014, berkas mereka dikembalikan. “Kami pun tak pernah dapat surat resmi kenapa ini dikembalikan berkasnya, DPC hanya mengatakan sudah tak mampu mengayomi rakyat,” kata Bendahara PDIP Gunung Kidul itu.

Anehnya, permintaan mundur itu tak jelas sumbernya. Tiba-tiba saja dia didatangi pengurus PDIP Gunung Kidul yang mengaku diperintah Idham Samawi. “Tak ada surat resmi atau pengantar sedikitpun, tiba tiba dipaksa mundur. Kami tak mau karena alasannya tak jelas,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurt dia, vonis pengadilan atas kader PDIP yang terlibat korupsi pun belum berkekuatan hukum tetap, karena mereka mengajukan banding. Selain itu, politisi yang sudah tiga periode menjadi anggota DPRD Gunung Kidul itu   mengaku tak mengkhianati partai. “Kami semua sudah mengembalikan dana purna tugas yang dituduhkan korupsi itu,” kata dia.

Sementara kader PDIP Gunung Kidul lain, Naomi Prirusmiyati, menyatakan, sebelum jadi tersangka, Idham sempat menjanjikan partai akan membantu secara hukum lima kader Gunung Kidul yang terjerat kasus korupsi. “Setelah dia jadi tersangka pun janji itu tak direalisasikan. Minggu depan kami kabarnya mau dipecat dari partai,” kata dia.

Sekretaris PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto membantah ada perlakuan khusus terhadap Idham Samawi. Menurut dia, Idham berhak  mencalonkan diri sebagai anggota DPR. "Apa sudah ada keputusan hukum tetap," kata dia kepada Tempo, kemarin. Dia mengatakan, tak ada aturan yang melarang tersangka korupsi harus mundur dari pencalonan legislator. Status Idham berbeda dengan anggota DPRD Gunung Kidul dari PDIP itu. "Vonis hukuman kan sudah."

PRIBADI WICAKSONO | SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Suasana salat Jenazah Haji Lulung di Masjid Al-Anwar, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Terlihat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ikut hadir, Selasa 14 Desember 2021 / Khanifah Juniasari
Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani


PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.


HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, 8 Januari 2018. Tempo/Adam Prireza
HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.