TEMPO.CO, Jakarta - Para pemain tim nasional Indonesia usia di bawah 19 tahun (U-19) memuji penerapan teknologi keolahragaan berupa terapi berendam dalam bak air es untuk memulihkan kondisi fisik mereka setelah kelelahan. Menurut mereka, metode itu sangat membantu dalam menjaga kondisi fisik mereka ketika menghadapi jadwal pertandingan yang padat.
"(Kondisi fisik) saya menjadi cepat pulih. Kaki pun menjadi lebih enteng setelah berendam, meski sebelumnya menjalani latihan dan pertandingan yang berat," kata salah seorang pemain depan, Dinan Yahdian Javier, di Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2013.
Dinan mencontohkan efek positif terapi tersebut saat turnamen Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) U-19 di Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Pada turnamen itulah untuk pertama kalinya terapi berendam di bak berisi air es diterapkan. Padatnya jadwal memang membuat para pemain memiliki waktu istirahat hanya sehari dari satu pertandingan dengan pertandingan berikutnya. "Tidak ada masalah dengan terapi itu karena kondisi saya cepat pulih. Letih segera hilang dan kaki menjadi lebih ringan seusai terapi," kata Dinan lagi.
Dinan mengakui metode seperti itu baru pertama kali dijalaninya. Biasanya, kata alumnus tim yang pernah digembleng di Uruguay tersebut, ia hanya mengompres kaki dengan es seusai pertandingan atau latihan. "Tapi hasilnya berbeda. Terapi berendam dalam es lebih membantu," kata pemain asal Yogyakarta itu menambahkan.
Pengakuan sama disampaikan gelandang Muhammad Hargianto. Salah seorang pemain yang punya ketahanan fisik paling bagus di timnas U-19 itu mengaku fisiknya lebih cepat pulih setelah menjalani metode itu. "Istirahat beberapa jam setelah itu kembali bugar," kata Hargianto. "Padahal, sebelum kenal metode itu saya perlu waktu satu hari untuk pemulihan agar tubuh kembali fit."
Serupa dengan Dinan, Hargianto mengaku baru mengenal metode itu sejak bergabung ke timnas U-19 untuk Piala AFF lalu. "Sebelumnya, saya hanya melakukan stretching (peregangan otot) untuk pemulihan."
Terapi es memang menjadi salah satu wujud penerapan teknologi keolahragaan di pemusatan latihan timnas kali ini. Para pemain direndam dalam bak yang diisi es selama beberapa saat seusai menjalani latihan. Menurut fisioterapis timnas U-19, Aditya Prameswara Ardi, terapi seperti itu dilakukan setiap usai menjalani latihan atau pertandingan agar otot segera pulih. "Memar dan lebam pun jadi segera pulih," kata Aditya.
Meski telah dikenal lama di sepak bola modern, aplikasi teknologi seperti itu masih terhitung baru di timnas Indonesia. Sebelum diterapkan oleh timnas U-19, timnas Indonesia senior yang dipersiapkan untuk Piala AFF 2012 pernah mencobanya.
Sayang, timnas yang saat itu ditangani Nilmaizar tidak mampu meraih hasil maksimal di akhir turnamen. Timnas U-19 dijadwalkan tampil pada babak kualifikasi Piala Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 8-12 Oktober. Indonesia berada di Grup G bersama Korea Selatan, Laos, dan Filipina.
ARIE FIRDAUS