TEMPO.CO, Bandung--Pelaku yang disebut-sebut kopral TNI Angkatan Udara berinisal RB, diduga kalap menembaki sebuah kamar kos Gang Narpan, Leuwi Anyar Utara, Kota Bandung, lantaran terganggu tidur, Ahad 6 Oktober 2013. Setelah menewaskan satu korban dan melukai dua lainnya, pelaku disebut kabur naik skuter dengan membawa seorang perempuan penghuni kosan yang sama. (Lihat: Kamar Kos Ditembaki, Satu Tewas)
Menurut warga setempat, Asep, penembakan di rumah milik Iim Siti itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB subuh. Saat itu korban tengah menginap di kamar kos wanita bernama panggilan 'Ateu' alias Fen. Sementara korban tewas Handi alias Ele tengah berkunjung ke kamar kos sebelah yang dihuni perempuan bernama Ade. Selain Handi, di kamar Ade juga ada Mumung alias Supriatna dan seorang perempuan lain.
"Tidak tahu karena terganggu tidur atau sebab apa, jam empat tadi itu si Abang itu (RB) keluar dari kamar Ateu, terus masuk kamar Ade dan menembak,"ujar pria paruh baya saudara dari Iim itu di lokasi kejadian, Ahad 6 Oktober 2013. Takut, Ade berhasil melarikan diri ke luar rumah. "Ade tertembak di betis tapi dia berhasil lari keluar rumah dan memberi tahu warga," tutur Asep.
Iim, yang punya kosan juga kabur setelah dikagetkan suara letusan di rumah dan memeriksa ke bagian rumah tempat kamar-kamar kos. "Iim, katanya, sempat nongol ke kamar kosan (Ade) dan melihat ada korban terkapar. Karena takut dia juga lari ke luar rumah lewat pintu ruang tamu rumah sama anak-anaknya dan memberi tahu saya,"aku Asep.
Sekitar pukul 05.00 WIB, Asep melanjutkan, puluhan warga sudah berkumpul di luar rumah Iim. Namun mereka tak berani masuk rumah karena pelaku masih di dalam rumah dan membawa pistol. Dari loteng rumahnya, beberapa tetangga sempat melihat pelaku masih menenteng-nenteng pistol. Mereka melihat dari pintu bagian dalam yang terbuka bekas jalan Ade lari ke luar rumah.
"Baru sekitar jam setengah enam, dia (RB) keluar rumah bersama Ateu. Terus mereka kabur naik motor Vario) ke arah Jalan Kopo. Sejenak hampir berbarengan, polisi datang kemari,"tutur Asep. Merasa aman, warga bersama polisi memeriksa ke kamar kos Ade. "Darah berceceran. Handi sudah meninggal ditembak di atas kasur. Mumuh tertembak di dada tapi masih hidup,"kata dia.
Pantauan Tempo di lokasi kejadian, pintu kamar kos Ateu dan Ade persis berdampingan dipisahkan satu dinding. Kedua kamar sudah disegel garis polisi. Noda darah nampak banyak berceceran di luar kamar kos. Terlihat dari lubang udara, genangan darah mengering dilantai kamar Ade. Sekitar pukul 10.00, dua polisi militer Angkatan Udara sempat memeriksa lokasi kejadian.
Menurut Asep, Ateu sudah sekitar tujuh bulan indekos di rumah Iim. Sedangkan Ade menghuni sejak 4 bulan lalu. Keluarga pemilik rumah dan tetangga terdekat mengenal RB sebagai anggota TNI Angkatan Udara dari Lanud Sulaiman. "Bang RB itu ada seminggu-dua minggu sekali mengunjungi Ateu. Mumung juga sering mendatangi ke Ade. Kalau Handi baru pertama ini saya lihat,"kata dia.
Dilaporkan sebelumnya, lokasi kejadian di rumah kosan Iim Siti Rohaeti di Gang Narpan RT 04 RW 04, Kecamatan Bojongloa Kidul. Handi, warga Babakan Cibuntu, tewas akibat luka tembak di belakang kepala, leher, pelipis kiri dan pantat kanan. Ade yang tertembak di betis kiri. Mumung alias Supriatna, warga Cibuntu, yang kini kondisinya kritis, luka tembak di dada kiri dan kanan.
ERICK P. HARDI
Baca juga:
Pelajar Penyiram Air Keras di Bus PPD Tertangkap
Tompel Siram Air Keras di Bus Bukan karena Tawuran
Bea Perawatan Korban Air Keras Ditanggung Sendiri
Lokasi Pasar Malam PKL Diguyur Hujan