TEMPO.CO, Jakarta - Tg, 16 tahun, salah seorang rekan RN alias Tompel, menyerahkan diri ke Mapolres Jakarta Timur, Senin malam, 7 Oktober 2013. Tg datang didampingi orang tuanya saat menyerahkan diri. Ia mengaku sebagai pemilik cairan soda api yang digunakan Tompel untuk menyiram penumpang bus PPD 213 Kampung Melayu-Grogol.
"Itu punya saya, pak. Tapi saya enggak tahu si Tompel mau pakai itu buat apa," ujar Tg sebelum memasuki ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Metro Jakarta Timur.
Ibunda Tg, TS, 41 tahun, yang mengantar anaknya ke Mapolres, membenarkan bahwa cairan kimia tersebut milik anaknya. Menurut dia, cairan tersebut sengaja dibeli Tg untuk keperluan praktek sekolah memperbaiki sepeda motor. "Cairan itu juga dipakai untuk servis sepeda motor kami di rumah, bukan buat menyerang orang," ujar TS.
Menurut TS, Tg memberikan cairan tersebut lantaran takut pada Tompel yang tak lain adalah kakak kelasnya. "Itu pun melalui teman anak saya. Jadi anak saya tidak langsung berhubungan sama si pelaku. Terlebih sejak awal anak saya tidak tahu si pelaku minta cairan tersebut buat apa. Kalau buat menyerang orang, pasti anak saya tidak kasih," TS menambahkan.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar M Saleh, mengatakan pihaknya akan memeriksa Tg terlebih dahulu. Hal ini, menurut dia, perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peranan Tg dalam aksi tersebut. "Saat ini kita periksa dulu, kita mintai keterangan. Nanti kalau sudah jelas, baru kita bisa ketahui peranannya sejauh mana," ucap Saleh.
Pelajar kelas XII SMK 1 Budi Utomo ini ditangkap pada Ahad, pukul 02.00, saat sedang kumpul bersama teman-temannya di Bekasi. Kini, tersangka mendekam di tahanan Mapolres Jakarta Timur. Dia dijerat Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang Penganiayaan. Ancamannya hukuman penjara maksimal 5 tahun. Sebanyak 13 orang penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol mengalami luka bakar akibat tersiram cairan soda api oleh orang tidak dikenal di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, sekitar pukul 06.45, Jumat lalu. Dari tiga belas penumpang itu, empat di antaranya merupakan para pelajar yang hendak berangkat sekolah.
TIKA PRIMANDARI