TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan dan penjatahan Obligasi Negara Retail seri ORI010 sebesar Rp 20,2 triliun dari total volume pemesanan melalui 20 agen penjual sebesar Rp 20,3 triliun. Dana hasil penjualan obligasi negara itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013.
Obligasi negara tersebut diterbitkan pada 9 Oktober 2013 dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2016. Sedangkan tingkat kupon ditetapkan 8,5 persen per tahun dengan pembayaran kupon per tanggal 15 setiap bulan. Adapun pembayaran kupon pertama kali ditetapkan pada 15 November 2013.
Penjualan ORI010 menjangkau 38.860 pemesan di seluruh provinsi di Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 68 persen (26.842 investor) adalah investor baru. Obligasi seri ORI010 akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 10 Oktober 2013. Namun, karena pada ORI010 ini ditetapkan adanya ketentuan one coupon holding period, pemindahbukuan baru dapat dilakukan setelah pembayaran kupon pertama pada 15 November 2013.
Dua puluh agen penjual yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan penjualan ORI010 adalah Citibank, NA; PT Bank ANZ Indonesia; PT Bank Bukopin Tbk; PT Bank Central Asia Tbk; PT Bank CIMB Niaga Tbk; PT Bank Danamon Indonesia Tbk; PT Bank Internasional Indonesia Tbk; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Agen lainnya adalah Bank OCBC NISP Tbk; PT Bank Panin Tbk; PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk; PT Bank Permata Tbk; PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk; PT Bank UOB Indonesia; PT Danareksa Sekuritas; PT Mandiri Sekuritas; PT Trimegah Securities Tbk; Standard Chartered Bank; dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler Lainnya:
AQJ Pernah Minta Dhani dan Maia Bersatu
Jimly: Pertemuan SBY Bahas MK seperti Arisan
Menko Djoko: Perpu Penyelamatan MK Konstitusional