TEMPO.CO, Yogyakarta – Gedung Pertamina Tower di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada mengalami kebakaran, Selasa, 8 Oktober 2013. Kepulan asap hitam muncul di lantai empat sekitar pukul 09.00 WIB. Asap tersebut kemudian menyebar hingga terlihat dari lantai paling atas, yaitu lantai delapan.
“Asapnya mulai muncul dari lantai empat sekitar jam sembilan,” kata Wagiran, petugas parkir bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM serta Fakultas Ilmu Budaya UGM, Selasa, 8 Oktober 2013.
Saat ini, empat unit pemadam kebakaran telah tiba di lokasi kejadian. Para petugas kebakaran tengah mencari sumber asap tersebut. Sementara para mahasiswa dan karyawan serta dosen masih tampak mengerumuni lokasi kejadian.
Menurut salah seorang petugas keamanan UGM yang bertugas di sana, penyebab kebakaran diduga adalah korsleting kabel. Akan tetapi, dia juga tidak yakin.
Penyebab munculnya asap dari gedung Pertamina Tower di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada ternyata berasal dari ruang komputer yang ada di lantai empat. Karena ruangannya tertutup, maka asap itu dengan mudah menyebar ke ruangan sekitarnya.
“Petugas kami terpaksa memecah kaca agar bisa masuk ruangan itu,” kata instruktur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta, Mujiraharjo, saat ditemui di lokasi kejadian.
Setelah petugas pemadam memasuki ruang komputer tersebut, Mujiraharjo menjelaskan, timnya segera menyemprotkan alat pemadam api ringan serta air. Akan tetapi, asap tidak segera hilang karena ruangannya tertutup. Dalam penanganan kali ini, Badan Penanggulangan Bencana DIY menurunkan enam unit mobil pemadam kebakaran dan mobil SAR.
RINA WIDIASTUTI