TEMPO.CO, Nusa Dua - Demi mewujudkan bandar udara yang ramah lingkungan (eco airport), PT Angkasa Pura I (Persero) menggandeng perusahaan Amerika Serikat untuk mengembangkan pemanfaatan energi matahari dalam pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di bandara.
Penandatanganan nota kesepahaman antara Presiden Direktur PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo dan CEO Sintesa Group-SunEdison Shinta Widjaja Kamdani, disaksikan oleh Menteri Perdagangan Amerika Serikat Penny Pritzker di sela Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali, Selasa, 8 Oktober 2013.
"Semua harus concern green energy,” kata Tommy usai penandatanganan. Menurutnya, kerja sama itu akan mendatangkan keuntungan jangka panjang senilai US$ 45 juta. “Kalau bergantung pada batu bara, diesel tidak akan maju. Keuntungan jangka panjang jauh lebih besar, terutama dalam penurunan emisi, nilainya kurang lebih US$ 45 juta,” katanya.
Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha menyatakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara SKEP 124/VI/2009 tentang bandara ramah lingkungan.
Peraturan itu menginstruksikan para pengelola bandara untuk menerapkan konsep bandara ramah lingkungan. Penerapan konsep tersebut diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dari sektor penerbangan yang berkontribusi dua persen terhadap perubahan iklim.
Menurut Shinta Widjaja, kerja sama yang dilakukan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sintesa Group juga mengelola pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTB).
Managing Director SunEdison Pashupathy Gopalan mengaku optimistis dapat memberikan yang terbaik bagi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di bandara Indonesia, khususnya Bandara Ngurah Rai, Bali yang menjadi proyek percontohan.
“Proyek kami yang terbaru adalah di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dengan kapasitas 15 megawatt,” kata Gopalan.
Setelah Bandara Ngurah Rai, PT Angkasa Pura I menargetkan tiga bandara lagi sampai tahun depan. Bandara-bandara tersebut antara lain, Bandara Sepinggan, Balikpapan; Bandara Juanda, Surabaya; dan Bandara Hassanuddin, Makassar.
NATALIA SANTI
Berita Terpopuler
APBD Bocor Disinyalir Jadi Aset Keluarga Atut
Ibu Vicky Prasetyo Diperiksa Polisi
BNN Hari ini Umumkan Hasil Tes Urin Akil Mochtar
Jokowi, Rhoma Irama, dan Warteg Warmo
Inilah Sebagian Gurita Bisnis Adik Ratu Atut