TEMPO.CO, India - Tak berhasil membunuh gadis remaja, Malala Yousafzai, pada 9 Oktober tahun lalu ternyata tak mengurungkan niat Taliban Pakistan untuk mengulanginya. Pada Senin, 7 Oktober 2013, melalui juru bicara Tehreek-e Taliban Pakistan (TTP), Shahidullah Shahid, Taliban menyatakan bahwa Malala yang kini 16 tahun adalah seorang pengecut, dan mereka siap untuk membunuhnya.
"Dia bukan gadis pemberani dan tidak punya keberanian, kami akan menjadikannya target lagi dan menyerang kapan pun kami bisa," kata dia kepada AFP seperti yang dikutip Times of India.
Malala berhasil lolos dari maut setelah mendapat perawatan di Inggris. Padahal kepalanya terluka parah akibat tembakan tentara Taliban yang menganggap gadis tersebut telah menyalahi ajaran agama.
Malala adalah duta besar dunia untuk hak anak. Dia berkampanye tentang persamaan tingkat pendidikan, baik untuk wanita maupun laki-laki. Kini, Malala bahkan masuk menjadi tokoh favorit penerima Nobel Perdamaian yang akan digelar pada Jumat, 11 Oktober 2013.
DIANING SARI
Berita Lain:
5 Tuntutan Jawara Banten Terkait Ratu Atut
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri
Beredar, Surat dari Akil Mochtar ke MK
Soal Ratu Atut, Jawara Banten 'Tantang' KPK
Akal-akalan Putusan Akil, Wani Piro?