TEMPO.CO, Surabaya - Dua mahasiswa asing asal Timur Leste tewas dibacok di tempat kosnya di daerah Klampis Semalang Gang 2 Sukolilo, Surabaya, Rabu, 9 Oktober 2013 pukul 00.30 WIB. "Sampai saat ini motif pembacokannya masih kita selidiki," kata Kapolsek Sukolilo, Kompol Taufik Yulianto, Rabu, 9 Oktober 2013.
Dua korban yang tewas diketahui bernama Ismenio Boy Algeri (24 tahun) mahasiswa Universitas Narotama dan Ubaldio (22 tahun) mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS). Keduanya tewas karena mengalami luka bacok yang parah di wajah dan punggung.
Menurut Taufik, beberapa saksi mengatakan korban mulai bertengkar dengan temannya sejak pukul 19.00 WIB. Tetapi pertengkaran mereka berhasil dilerai oleh warga. Namun setelah itu, korban kembali bertengkar pada pukul 00.30 WIB hingga akhirnya berujung pada pembacokan. "Tapi waktu itu warga tidak tahu kalau mereka bertengkar lagi," ujarnya.
Taufik menyebutkan, warga sempat mendengar teriakan korban yang sangat keras, tetapi warga mengira itu hanya obrolan biasa. Selain itu warga tidak memahami percakapan mereka, karena menggunakan bahasa Timur Leste.
Dikatakan oleh Taufik, saat ini polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah parang, ruyung, dan beberapa baju. "Diduga pelakunya juga mahasiswa asal Timor Leste," katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman mengatakan, saat ini polisi masih mengumpulkan informasi dari beberapa saksi terkait motif pembacokan pada kedua mahasiswa tersebut. "Kita masih menunggu hasilnya," ujarnya.
Kedua korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya guna keperluan otopsi.
ARIEF RIZQI HIDAYAT