TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelia Hartoto menyatakan mendukung percepatan pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Jawa Barat. Menurut dia, pembangunan pelabuhan tersebut dapat membantu antisipasi arus barang di pelabuhan untuk jangka panjang.
"Ini bisa menjadi strategi logistik," kata Carmelia saat ditemui di Pacific Place Mall, Kamis, 9 Oktober 2013. Terlebih lagi, kata dia, letak Pelabuhan Cilamaya yang berada di Jawa Barat dapat memudahkan arus barang.
Menurut dia, kebanyakan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari timur Jakarta dan Jawa Barat. "Kan jadi lebih dekat." Selain itu, katanya, keberadaan Pelabuhan Cilamaya dapat mengurangi kepadatan jalan di ibu kota. "Bisa mengurangi beban jalan ibu kota," kata dia.
Menurut perkiraan Carmelia, pada 2025 kebutuhan armada penunjang logistik akan bertambah menjadi 70.000 unit dengan angka saat ini yang hanya 17.000 unit. Dengan pertambahan sebanyak itu, kondisi jalan dan infrastruktur di Jabodetabek dipastikan tak dapat menanggungnya. "Ujungnya inefisiensi logistik." .
Seharusnya, kata Carmelia, Pelabuhan Cilamaya dapat dibangun bersama dengan Pelabuhan Kalibaru. "Jadi pilihan pelabuhan kita banyak," kata dia. Hal tersebut, nantinya akan mendorong adanya persaingan yang membuat perusahaan pelayaran meningkatkan kualitas pelayanan. "Jadi lebih kompetitif."
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terpopuler
Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
KPK Geledah Kantor Adik Atut di Mega Kuningan
Adik Prabowo Tolak Rp 500 Miliar dari Jokowi
Airin Sebaiknya Jangan Pulang Dulu dari Amerika
Filosofi Permen ala Jokowi