TEMPO.CO, Jakarta - Yuanna Sisilia, Sekretaris Ketua Mahkamah Konstitusi (nonaktif) Akil Mochtar, memilih bungkam seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis sore, 10 Oktober 2013. "Terima kasih," kata perempuan berkerudung tersebut di depan kantor lembaga antikorupsi.
Yuanna hanya tersenyum saat ditanyai asal-muasal duit yang kerap ditransfer ke rekening Akil. Begitu pun mengenai kabar duit itu berasal dari orang yang beperkara di Mahkamah. "Ikuti saja prosesnya," ucapnya.
Peran Yuanna terungkap saat diinterogasi oleh Majelis Kehormatan Hakim MK. Yuanna mengaku kerap mengirimkan uang ke Akil hingga Rp 500 juta. Dalam sidang tersebut, Yuanna menyatakan tidak tahu-menahu ihwal kepemilikan duit itu.
Yuanna diperiksa terkait peran Akil sebagai tersangka suap di Mahkamah Konstitusi. Mantan politikus Golkar itu ditangkap KPK di rumah dinasnya, kawasan Widya Candra, Jakarta, 3 Oktober 2013. Ia diduga menerima suap untuk memenangkan salah satu pihak yang terlibat perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang kini bergulir di MK. Akil juga diduga menerima suap dari perkara sengketa Pilkada Lebak, Banten. (Baca: 'Belum Lama Beli Mobil, eh, Akil Beli Lagi')
TRI SUHARMAN
Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC| Info Haji | Pembunuhan Holly Angela
Berita Terkait
Majelis Kehormatan Periksa Dua Hakim Konstitusi
Mahfud Tak Mau Diadu dengan Jimly
Kementerian Dalam Negeri Tunggu Surat Izin Airin
Bakal Disita, Rumah Akil di Pontianak Sepi
Mahfud Pernah Laporkan Akil ke KPK
