TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Indonesia Corruption Watch, Danang Widoyoko, berharap pengusutan kasus korupsi di Provinsi Banten bukan hanya euforia sesaat karena ditangkapnya adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Danang berharap tertangkapnya Tubagus dapat dijadikan momentum untuk menguak kasus-kasus korupsi di provinsi tersebut. Danang juga berharap usaha para penegak hukum di Banten tidak akan diintervensi oleh kekuasaan dinasti keluarga tersebut. Penahanan terhadap pengurus Kadin Banten Ratu Irma Suryani, disebut Danang, sebagai langkah yang benar. Ia berharap Kejaksaan Tinggi Banten bekerja sama dengan KPK dalam mengusut kasus di Provinsi Banten.
"Tubagus itu orang penting di keluarganya, pasti ada sangkut pautnya," kata Danang saat dihubungi, Kamis, 10 Oktober. Tindakan Kejati Banten menangani kasus dugaan korupsi, kata Danang, patut diapresiasi. "KPK tak mungkin tangani semuanya kan."
Menurut Danang, ambisi keluarga besar Atut untuk berkuasa di Banten bukan hanya untuk gagah-gagahan. "Toh, untuk makan, minum, dan biaya anak mereka sudah lebih dari cukup," kata dia.
Danang menduga ambisi tersebut untuk menguasai proyek-proyek pemerintah. "Maka itu, penegak hukum jangan hanya berhenti di satu kasus," kata dia. Selain itu, dukungan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi di Banten, disebut Danang, akan mempermudah kerja penegak hukum.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terkait:
Wahidin Halim Pernah Larang Atut Recoki Tangerang
Pengamat Curiga Perusahaan Akil Mochtar Abal-abal
Ganja di Meja Akil Diduga Kelas Mahal