TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transjakarta meminta PT Graha Cipta Kharisma bertanggung-jawab terkait perusakan Halte Buaran, Jakarta Timur. Halte yang merupakan bagian koridor XI, Kampung Melayu-Pulo Gebang, itu dibakar warga yang marah atas penggusuran rumahnya oleh PT GCK.
"Kami akan coba koordinasi dengan mereka. Sebab, halte dibakar oleh warga yang marah karena dampak dari eksekusi lahan," kata Kepala Badan Pengelola Transjakarta, Pargaulan Butarbutar, kepada Tempo, Kamis, 10 Oktober 2013.
Menurut Pargaulan, GCK musti memberi penjelasan. Apalagi akibat peristiwa itu Transjakarta di koridor tersebut tidak beroperasi. Transjakarta belum berani mengoperasikan bus karena belum mendapat kepastian kondisi di kawasan tersebut.
Ditambah lagi, kata dia, barang-barang bongkaran milik warga korban penggusuran masih menutup jalur Transjakarta. Hingga saat ini, Pargaulan belum menghitung berapa kerugian akibat dibakar dan tidak beroperasinya koridor XI tersebut. Padahal, dalam sehari koridor ini mampu mengangkut penumpang hingga 10 ribu orang.
Pembakaran halte ini merupakan bentuk perlawanan warga yang menolak eksekusi lahan di Jalan Buaran RT 08/12 pada Rabu, 9 Oktober 2013. Ratusan warga Buaran yang menempati lahan sengketa di sana mengklaim tanah seluas 13 hektare yang ditempati mereka tak bertuan.
SYAILENDRA
Terhangat:
Ketua MK Ditangkap| Dinasti Banten| APEC| Info Haji |Pembunuhan Holly Angela
Berita Terpopuler:
Lewat 5 Perusahaan, Airin & Keluarga Main Proyek
Rusuh Eksekusi, Halte Transjakarta Buaran Dibakar
Wakil Bupati Lebak Diperiksa KPK untuk Adik Atut
Lima Fakta Paling Membahagiakan di Dunia
Apa Motif Elriski Dekati Holly Angela?