TEMPO.CO, Palembang- PT Bukit Asam Tbk memproyeksikan akan merealisasikan investasi di Vietnam dan Myanmar pada 2017. Perusahaan akan memasok batu bara dan membangun pembangkit listrik dengan melibatkan perusahaan lokal. "Konsumsi batu bara di dua negara itu cukup besar," kata Direktur Utama Bukit Asam, Milawarman, Kamis, 10 Oktober 2013.
Tim saat ini, katanya, telah melakukan penjajakan dan diteruskan untuk melakukan studi kelayakan. Di antaranya untuk mengetahui jumlah kebutuhan batu bara di Vietnam, terutama di daerah selatan dan Myanmar. Selain itu, ia melanjutkan, survei itu juga untuk mengetahui berapa besar investasi dan berapa banyak mereka membutuhkan pembangkit. Untuk investasi di dua negara tersebut diperkirakan perseroan membutuhkan dana sebesar US$ 320 juta.
Menurut Mila, kebutuhan batu baranya bisa diambil dari produksi PTBA. Saat ini, PTBA sudah mengekspor 500 ribu ton batu bara ke Vietnam. Meski saat ini ekspor batu bara sedikit tertekan, ia berujar, perseroan tetap memproyeksikan tetap menguat hingga akhir tahun. “Kami menciptakan pasar baru (Vietnam dan Myanmar), karena ketika Cina menurunkan impor batu bara dari PTBA, kita tetap ekspor ke negara lain,” katanya.
Dia menyebutkan target produksi batu bara hingga akhir tahun mencapai 20 juta ton, sementara hingga paruh semester II ini penjualan baru mencapai 40 persen. Namun diperkirakan pada dua bulan ke depan stabil kembali dan ada peningkatan performance penjualan. Dia memperkirakan, pada awal November, Cina akan menyetok batu bara.
PARLIZA HENDRAWAN