TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq ternyata pernah berupaya ikut campur dalam penempatan pejabat di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Hal ini terungkap saat ia menjadi saksi dalam persidangan terdakwa kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah.
Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi, Muhibuddin, awalnya bertanya kepada Luthfi, apakah ia pernah mengutus sekretaris pribadinya, Ahmad Zaky, dan Fathanah ke Sumatera Utara. Muhibuddin mengatakan, tujuan pengutusan itu terkait dengan promosi kepala dinas setempat yang bernama Hasan Tamam.
Luthfi mengakui hal tersebut. Ia mengatakan, dirinya meminta Zaky atau Fathanah untuk memverifikasi kebenaran promosi itu. "Saya minta ke Ahmad Zaky atau terdakwa. Tentang posisi dia, si nama itu," kata Luthfi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis kemarin, 10 Oktober 2013.
Lantaran Luthfi membenarkannya, Muhibuddin pun bertanya lebih lanjut. Ia menanyakan alasan Luthfi meminta Fathanah menemuinya. Padahal, Fathanah bukan merupakan kader maupun pengurus PKS. Namun hal ini dibantah oleh Luthfi, ia mengatakan hanya memerintahkan Zaky.
Karena Luthfi membantah, Muhib membacakan berita pemeriksaan Luthfi. Dalam dokumen itu, Luthfi dan Zaky membahas soal perkembangan negosiasi. "Ada percakapan dengan saksi Ahmad Zaky, 'Ini belum berhasil, Syekh. Cuma sedikit.' Lalu dijawab saudara, 'Kekuatan antum dinegosiasi.' Maksudnya apa itu?" tanya Muhib.
Luthfi tetap membantah. Ia hanya mengatakan ada titipan penempatan pejabat di Sumatera Utara dari seorang anggota partai lain. Oleh karenanya, ia meminta Zaky melobi Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. Gatot sendiri merupakan politikus PKS.
Muhib kembali bertanya. Menurut dia, dalam percakapan telepon Luthfi dengan Zaky, Luthfi mengatakan bahwa Gatot memang susah ditembus. "'Gatot memang agak susah orangnya, tapi sampaikan saja pesanan saya.' Betul seperti itu?" kata Muhib.
Luthfi membenarkan hal tersebut. "Tetapi saya cuma sampaikan itu pesanan saja," katanya.
NUR ALFIYAH
Terpopuler
Pengacara: Wawan Suami Airin Kaya Sejak Kecil
Sebut Tak Tahu Bunda Putri, Luthfi Dimarahi Hakim
Narkoba di Meja Akil Dibungkus Plastik Obat MK-RI
Ditanya Soal Proyek, Airin: Terima Kasih!
Soal Calon First Lady, Prabowo: Tunggu Saja