TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dirinya sudah menagih ke Perusahaan Gas Negara (PGN) agar membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
SPBG dibutuhkan terkait rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan mendatangkan sekitar 600 unit bus baru berbahan bakar gas (BBG) pada akhir tahun ini.
"DKI enggak mau nunggu lagi, mana SBPG kamu kalau kami sudah beli bus yang cukup?” kata Ahok--sapaan Basuki--usai pertemuan dengan Pertamina di Balai Kota, Jumat, 11 Oktober 2013. Jawabannya, kata dia, PGN menyanggupi segera membangun SPBG tahun ini. "PGN langsung komitmen bikin banyak, langsung mau bangun delapan SPBG lagi."
Menurut Ahok, selama ini pihaknya dengan PGN sama-sama saling menunggu, karena DKI Jakarta menahan beli bus baru lantaran minimnya ketersediaan SPBG. PGN juga demikian, enggan membangun SPBG karena khawatir tidak ada yang membeli. "Nah, kita sudah putuskan, DKI tidak mau tahu. Kita beli aja bus yang cukup. Kalau minyak tambah mahal, orang akan beralih ke gas. PGN akan untung," ujar Ahok.
Dia berkomitmen menggunakan BBG untuk seluruh kendaraan dinas dan menyiapkan untuk bus. Agar cepat terbangun, DKI Jakarta mempermudah proses perijinan pendirian SPBG maupun SPBG bergerak atau mobile refueling unit (MRU).
"MRU sudah kita kasih izin di IRTI (Monumen Nasional), udah nolong, kan. Tinggal Lapangan Banteng. Jadi kita saling dukung lah, jangan saling curiga dan tidak percaya," kata dia. Namun, Basuki menambahkan, DKI meminta ke PGN untuk menjamin keamanan pipa gasnya.
Sebelumnya, pada awal September lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bekerja sama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menandatangani nota kesepahaman konversi BBM menjadi BBG bagi moda transportasi di Jakarta. Jika bus-bus tersebut telah tersedia, Kementerian ESDM melalui PGN akan menyediakan MRU di setiap pool.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
Sebut Tak Tahu Bunda Putri, Luthfi Dimarahi Hakim
Ditanya Soal Proyek, Airin: Terima Kasih!
Soal Calon First Lady, Prabowo: Tunggu Saja
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
Orang Dekat Gubernur Atut, Ratu Irma, Ditahan