TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN, Bambang Dwiyanto, menyatakan persoalan krisis listrik di Sumatera disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi listrik yang meningkat tajam. "Pertumbuhannya di luar prediksi," kata Bambang di Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2013.
Awalnya, PLN memprediksi pertumbuhan konsumsi listrik antara 9-11 persen. “Ternyata 12 persen,” kata Bambang. Selain itu, proyek pembangunan pembangkit listrik di Sumatera juga terlambat. "PLTU Teluk Sirih terlambat penyelesaiannya," kata dia. Akibatnya, tambahan daya yang dibutuhkan belum dapat dipasok.
Akumulasi dari penyebab-penyebab tersebut, kata Bambang, yang membuat Sumatera mengalami pemadaman listrik tidak seperti biasanya. Faktor kemarau juga mempengaruhi. "Kemarau dan PLTU yang belum selesai," kata dia.
Musim kemarau tahun lalu, cadangan listrik Sumatera aman dan tak ada pemadaman. Bambang mengatakan, perusahaan mengantisipasi dengan menyewa tambahan tenaga diesel untuk melayani masyarakat.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC | Info Haji | Pembunuhan Holly Angela
Berita lainnya
Cara Atut Menjadi Gubernur Banten Versi Jazuli
200 Tanah Suami Airin, dari Banten sampai Melbourne
Wahidin Halim: Dinasti Atut Tersungkur
'Jumat Keramat', Ratu Atut Penuhi Panggilan KPK