TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 20 orang yang terdiri dari berbagai latar mulai dari ibu rumah tangga, dosen, seniman street art menggelar paduan suara di depan rumah dinas Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Jalan Timoho, Yogyakarta, Ahad sore 13 Oktober 2013. Tampak juga penyanyi hiphop Muhammad Marzuki hingga penyanyi jazz Glan Fredly.
Acara paduan suara bertajuk “Ngundang Dolan” itu bagian dari `Festival Seni Mencari Haryadi` oleh sejumlah seniman dari Oktober hingga Maret 2014. Festival ini sebagai kritik atas kinerja Haryadi yang dinilai jeblok selama dua tahun pemerintahannya. “Kami sepekan berlatih agar bisa menyampaikan ini kepada masyarakat dan khususnya Haryadi,” kata Direktur Artistik Festival Seni Mencari Haryadi Agung Kurniawan kepada Tempo.
Dalam acara itu, kelompok warga yang menamakan diri Vox Populis Vox Polis atau Swara Warga Suawa Kota itu datang ke lokasi memakai motor. “Konsepnya memang seperti anak anak kecil di kampung yang ngejak dolan (mengajak bermain) temannya. Memanggil manggil agar keluar rumah,” kata dia. Mereka semula menyanyi membelakangi rumah dinas itu, tapi kemudian berbalik menghadap rumah.
Mereka membawakan dua lagu yang telah diaransemen ulang, yakni “Marilah Kemari” ciptaan Titiek Puspa dan “Caca Maricha”. Lagu Marilah Kemari yang dibawakan dengan suara bass, sopran, alto, juga tenor.
Dua lirik bait pertama diubah menjadi ‘Marilah kemari har har har Haryadi, Akulah di sini har har har Haryadi’. Bait kedua pun juga diubah menjadi ‘Boleh dua duaan asal tetap di lingkaran. Tapi awas jangan pergi berduaan har, Nenek bilang itu berbahaya Har’