TEMPO.CO, Jakarta - Korban meninggal dalam pesta minuman keras oplosan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan bertambah satu menjadi enam orang. Kepala Kepolisian Sektor Metro Pasar Minggu, Komisaris Adri Desas Furyanto mengatakan, korban tewas yang keenam bernama Herman alias Uca, 34 tahun. "Meninggal 00.30 WIB dinihari di Rumah Sakit UKI," kata Adri kepada Tempo, Ahad, 13 Oktober 2013.
Dua korban lainnya dinyatakan sudah membaik yakni Sidek, 37, dan Ari alias Ambon, 25. Sidek, sudah dibawa pulang ke rumah orang tuanya. "Dia belum bisa bergerak. Cuma bisa ngobrol," kata dia.
Lima korban tewas lainnya adalah Sanaih (53), Sutrisno (36), Sukarno (43), Nasrul (28), dan Sholeh (27). Nama terakhir sempat diizinkan pulang ke rumah oleh rumah sakit lantaran kondisinya telah membaik. "Pas di rumah meninggal," kata Adri.
Untuk tersangka, kepolisian masih harus menunggu hasil visum rumah sakit dan perkembangan penyelidikan terhadap sejumlah barang bukti. "Setelah itu baru disimpulkan," kata Adri. Polisi menganggap korban ketiga, Sutarno alias Mogol ikut bertanggungjawab karena ia membeli minuman tersebut. "Dia yang beli miras dan mengoplos."
Mogol membeli 10 botol Vodka berjenis Mansion House pada sebuah warung di Jalan Ragunan, Gang Bima, Rabu siang. Mereka kemudian mencampurnya dengan minuman soda sebelum meminumnya di tiga lokasi yakni depan teras toko Jaya Listrik, Apotek Sari Sakti, dan Cafe Blue Diamond.
Adri menyatakan, Mogol selama ini dikenal doyan menenggak minuman keras. Akibat hobinya tersebut, Mogol sempat mendekam di hotel prodeo hingga tiga kali. "Karena sudah meresahkan masyarakat," dia menuturkan. Mogol keluar dari penjara dengan menulis surat pernyataan.
SINGGIH SOARES