TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional Indonesia di bawah usia 19 tahun (U-19) Indra Syafri menyatakan bakal ada perubahan dalam tubuh tim Garuda Jaya. Usai laga melawan Korea Selatan, kata Indra, Badan Tim Nasional memutuskan tetap mempertahankan semua tim official atau kepelatihan yang bakal berlaga di Piala Asia 2014 di Myanmar.
“Di tingkat pemain, perubahan masih bisa terjadi,” ucap Indra di Hotel Sultan Jakarta, Ahad, 13 Oktober 2013. Hingga kini, baru ada dua pilihan untuk melakukan program promosi dan degradasi pemain, yaitu dengan menggelar kompetisi di tingkat daerah atau langsung mendatangi daerah-daerah.
Dari kedua opsi tersebut, terjun langsung ke daerah-daerah masih menjadi pilihan Indra untuk mencari pemain-pemain baru. “Kami masih membicarakan mana yang terbaik,” kata dia.
Proses pencarian pemain baru nantinya tidak akan lepas dari standar yang sudah dimiliki oleh tim pelatih. Menurut Indra, timnas U-19 harus mempunyai kemampuan fisik yang mumpuni, teknik bermain yang bagus, dan mental bertanding yang kuat.
Berkali-kali Indra mengulangi kalau pemainnya harus memiliki kemampuan fisik, yang diukur berdasarkan VO2 Max, di atas rata-rata. Indra tidak segan-segan bakal membuang pemain yang tidak meningkatkan kemampuan fisiknya.
“Kalau nanti ada pemain VO2 Max-nya 60-65 bisa menggantikan pemain sekarang yang di bawah itu,” ucap Indra. Bahkan kapten Garuda Jaya, Evan Dimas, tidak ada jaminan bakal terus mengisi tim inti. Pasalnya, kata Indra, persaingan antarpemain di usia 19 tahun masih terbuka lebar.
Hal senada diucapkan oleh pelatih kiper Jarot Surpiadi. Menurut Jarot, jika tidak ada degradasi para pemain akan terlena dengan posisi saat ini. “Mental mereka bisa turun,” kata dia.
ADITYA BUDIMAN
Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Dolly Riwayatmu
Baca juga
Korupsi Dinasti Banten Dirancang Sistematis
Dinasti Atut Dinilai sebagai Miniatur Orde Baru
Abraham Tak Takut Mistis Keluarga Atut
SBY Menyentil Dinasti Politik Ratu Atut