TEMPO.CO, Las Vegas - Petinju kelas menengah Amerika Serikat, Timothy Bradley, mempertahankan gelar juara kelas menengah World Boxing Organization (WBO) atau Organisasi Tinju Dunia setelah menang angka atas penantangnya asal Meksiko, Manuel Marquez. Pada pertarungan di Las Vegas, AS, Sabtu malam waktu setempat, atau Minggu pagi WIB, 13 Oktober 2013. Bradley menang angka mutlak 116-112, 115-113, 115-113.
Bradley banyak memasukkan pukulan hook kiri pada akhir ronde yang membuatnya meraih banyak angka . “Kemenangan ini menjadi tiket saya menuju Hall of Fame. Saya bakal menjadi jawara terbesar,” kata Bradley seusai laga.
Bradley menilai ia layak menang, karena pada ronde terakhir Marquez tampak kesulitan untuk menyentuhnya. Pukulan hook kiri Bradley yang bertubi-tubi mengenai tubuh Marquez, hampir sama seperti saat ia melawan Manny Pacquiao dua laga sebelumnya.
Data statistik menunjukkan Bradley melayangkan pukulan yang mengenai sasaran 168 dari 562. Sementara Marquez hanya melakukan pukulan yang mendarat ke sasaran 153 dari 455. Pukulan jab Bradley juga banyak yang mengenai sasaran. Sebanyak 82 jabnya mengenai sasaran dari total 337 jab yang dia lontarkan.
Namun Marquez tidak begitu puas dengan keputusan juri. Menurut dia, dalam pertarungan seorang petinju tidak harus menjatuhkan lawan untuk menang. “Saya datang untuk menang dan yakin memenangkannya. Tapi hakim membawanya (kemenangan itu) pergi,” ucap Marquez.
Marquez menyatakan telah membuat Bradley kewalahan pada ronde kesembilan. Dengan hasil itu, ia yakin bakal merebut gelar WBO milik Bradley. Seandainya, Marquez menang atas Bradley, ia bakal tercatat sebagai petinju Meksiko pertama yang merebut gelar juara dunia di lima kelas.
Di sisi lain, laga melawan Bradley terlihat berbeda bagi Marquez dibandingkan ketika melawan Pacquiao yang berakhir seri. Di hadapan 13 ribu lebih penonton yang memberikan dukungan kepadanya, Marquez tidak mampu melayangkan pukulan mematikan kepada Bradley.
Dengan hasil ini, Bradley mempertahankan rekor tak terkalahkannya dalam 31 pertandingan. Sementara bagi Marquez ini merupakan kekalahan pertamanya (55-7-1) yang membuatnya sebagai salah satu petinju terbesar di Meksiko.
Pada partai tambahan, petinju Puerto Rico, Orlando Cruz, gagal mengukuhkan diri sebagai petinju gay pertama yang mampu merebut gelar juara dunia. Cruz dihentikan petinju Meksiko, Orlando Salido, pada ronde ketujuh. Salido, 32 tahun, merebut kembali gelar kelas bulu WBO yang lowong.
Rekor Salido kini 40 kali menang (28 dengan KO), 12 kali kalah, 2 kali seri. Sementara Cruz 20 kali menang, 3 kali kalah, 1 kali seri.
BBC | ESPN | ADITYA BUDIMAN