TEMPO.CO , Jakarta - Kebiasaan Nur Hidayah, 29 menyaksikan tayangan acara di TV3, Malaysia. Ia senang menonton TV3 Malaysia ini karena selain berbahasa Melayu juga acara keluarga yang edukatif.
Tapi, malam itu sekitar pukul 20.00 wib Jum'at malam 11 Oktober 2013, mata Nur Hidayah terbelalak ketika ada tayangan di TV3 memberitakan Polisi Diraja Malaysia menembak warga negara Indonesia (WNI). Disebutkan salah satu korban tewas ditembak adalah bernama Wahyudi (33).
Ia tak mengira Wahyudi yang dimaksud adalah suaminya, karena ia pikir banyak yang bernama itu. Dalam hitungan detik, korban dilihatkan wajahnya, Nur pun lemas, ternyata Wahyudi dimaksud adalah suaminya. Lalu ia mencari tahu bagaimana cara menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, atau Kementerian Luar Negeri untuk mencari tahu lebih lengkap.
Defri, yang merupakan kakak kandung Wahyudi menghubungi salah seorang perempuan yang dulu pernah mengurus kematian WNI yang juga karena ditembak di Malaysia. Dari cerita Nur, maka terungkap bahwa ada empat WNI yang tewas ditembak yakni Wahyudi, Heri Setiawan, Ikroniansyah, dan Anpat. Keempat korban dituduh telah melakukan perampokan di sana.
"Saya enggak percaya suami saya perampok, " kata Nur, ketika ditemui Tempo tadi malam. Sebab , selama ini Wahyudi mengaku bekerja di Perkebunan Kelapa Sawit. Nurhidayah yang mengenakan kerudung, dengan muka sembab karena menangis, menjelaskan, pihak Polisi Diraja Malaysia sangat kejam dengan menuduh suaminya sebagai penjahat, dan ditembak mati.
Baca Juga:
RUMBADI DALLE
Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Dolly Riwayatmu
Baca juga
Korupsi Dinasti Banten Dirancang Sistematis
Dinasti Atut Dinilai sebagai Miniatur Orde Baru
Abraham Tak Takut Mistis Keluarga Atut
SBY Menyentil Dinasti Politik Ratu Atut