Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laba-laba Juga Bisa Bersosialisasi

image-gnews
.
.
Iklan

TEMPO.COPittsburgh – Seekor laba-laba besar mungkin terlihat seperti makhluk pembunuh yang ganas. Mereka cenderung penyendiri dan tidak mampu bersosialisasi. Namun, siapa sangka, ahli biologi mengklaim, laba-laba bisa menjadi hewan yang mampu bekerja sama. Mereka yakin setiap laba-laba memiliki kepribadian yang berbeda.

Dilansir dalam laman Daily Mail, Selasa, 15 Oktober 2013, sekelompok peneliti dari Universitas Pittsburgh, AS, dikabarkan mempelajari perilaku laba-laba rumput. Mereka menemukan bahwa kepribadian laba-laba tidak hanya menentukan kelangsungan hidup makhluk itu, tapi juga memberikan kontribusi bagi keberhasilan atau kegagalan kehidupan sosialnya. 

Tim peneliti yang dipimpin Jonathan Pruitt ini menemukan, sementara sebagian besar laba-laba hidup soliter dan sangat teritorial di jaring mereka, beberapa spesies justru hidup dalam kelompok sosial.

Dalam kelompok sosial ini, laba-laba betina akan membentuk kelompok dan hidup dalam satu jaring. Mereka akan saling berbagi tugas. Ada yang berperan membesarkan anak dan ada pula yang berperan mempertahankan rumah jaring mereka dari penyusup.
 
Selama enam bulan, peneliti mendirikan tiga koloni laba-laba di yang berbeda di Tennessee. Tiga koloni itu dibagi atas sepasang laba-laba jinak, sepasang laba-laba agresif, dan sepasang campuran. Peneliti membiarkan ketiga koloni itu selama enam bulan.

Koloni jinak awalnya berkembang paling baik. Mereka bereproduksi lebih cepat. Namun, jaring mereka diserang oleh laba-laba agresif. Telur dan makanan mereka dicuri hingga akhirnya koloni ini punah enam bulan kemudian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, koloni agresif dan campuran cenderung lebih aman, meski mereka lambat dalam reproduksi. Rupanya, mereka bisa saling bahu-membahu untuk menjaga rumah jaring mereka. Dari sinilah terlihat bahwa laba-laba tidak selamanya hidup sendiri dalam jaring mereka. Mereka juga mampu menunjukkan kerja sama dan hidup dalam kelompok sosial untuk menjaga kelangsungan hidup. 

DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA

Berita terpopuler:

Demi Selingkuhan, Istri Bersiasat Bunuh Suami  
VO2Max Tinggi, Evan Dimas Bagai Mobil Tangki Besar  
Kenapa Jokowi Kurban di Lenteng Agung?  
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi  
Gempa Filipina, Waspada Tsunami di Indonesia Timur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia