TEMPO.CO, Tangerang - Jenazah empat warga negara Indonesia yang ditembak mati polisi Malaysia empat hari lalu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu, 16 Oktober 2013, pukul 10.20 WIB.
Jenazah Haffat, 44 tahun, Iknoriansah (25), Hery Setiawan (32), dan Wahyudi (27), dibawa dari Kuala Lumpur, Malaysia, menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 819.
Koordinator Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan (P4) Tenaga Kerja Indonesia Batam, Effendi Manurung, mengatakan, setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, keempat jenazah itu langsung diberangkatkan ke Mataram. Di sana, jenazah akan dimakamkan di tanah kelahiran para TKI tersebut di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Kebetulan empat korban penembakan itu satu kampung di Sumbawa," kata Effendi, yang mengawal pengantaran jenazah tersebut hingga ke Mataram.
Effendi mengatakan, proses pemberangkatan jenazah dari Malaysia, yang sepenuhnya dilakukan oleh KBRI di Malaysia, berjalan lancar dan tepat waktu. Begitu juga dengan proses pemberangkatan jenazah ke Mataram pada pukul 16.00 ini. "Kami perkirakan pukul 21.00 nanti malam jenazah sudah sampai," katanya.
Adapun empat anggota keluarga korban penembakan tersebut, kata Effendi, telah diberangkatkan lebih dulu menggunakan pesawat Lion Air hari ini, Rabu. Ada empat orang, tiga dewasa dan satu bayi, yang merupakan keluarga almarhum. Keluarga dan para korban penembakan selama ini memang tinggal dan menetap di Batam.
Mereka bekerja di Malaysia secara ilegal karena tidak menggunakan perusahaan penyalur TKI. Mereka masuk ke Malaysia melalui jalan laut dari Batam. Keluarga, kata Effendi, sampai saat ini tidak menerima jika anggota keluarga mereka yang ditembak mati polisi Malaysia itu disebut sebagai perampok.
JONIANSYAH
Berita terpopuler:
Demi Selingkuhan, Istri Bersiasat Bunuh Suami
VO2Max Tinggi, Evan Dimas Bagai Mobil Tangki Besar
Kenapa Jokowi Kurban di Lenteng Agung?
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Gempa Filipina, Waspada Tsunami di Indonesia Timur