TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hukum tata negara, Refly Harun, menyatakan ada kemungkinan Daryono, sopir pribadi Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mocthar, sengaja dihilangkan dan tak bersaksi. Daryono dinilai banyak mengetahui banyak kasus di MK yang mungkin turut dilakukan para hakim konstitusi lainnya.
"Banyak yang punya kepentingan dengan menghilangnya Daryono. Tak hanya Akil," kata Refly saat ditemui seusai diskusi di Cikini, Rabu, 16 Oktober 2013.
Refly mengklaim mengetahui salah satu kasus suap yang dilakukan Akil melalui Daryono pada 2010. Menurut dia, pada saat itu, ada rekannya sesama kuasa hukum yang dikabarkan menyerahkan uang untuk Akil melalui Daryono di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Uang tersebut diduga sebagai pelicin sengketa pemilihan kepala daerah yang sedang berlangsung di MK. "Terjadinya pada 22 September 2010," kata dia.
Menurut Refly, saat Daryono bersaksi, ada kemungkinan terkuaknya seluruh borok proses hukum di MK. Daryono juga akan membongkar bahwa permainan putusan sengketa pilkada sudah terjadi sejak kepemimpinan Mahfud MD.
"Mahfud selama ini mengklaim permainan hanya terjadi setelah dia keluar dari MK. Tapi Daryono akan membuktikan lain."
Kesaksian Daryono tersebut juga dituding akan meruntuhkan pamor politik Mahfud yang dinilai berhasil memimpin MK. Hal ini penting terutama semakin jelasnya Mahfud maju sebagai calon presiden 2014.
"Banyak yang punya kepentingan agar Daryono menghilang seperti Akil, Mahfud, para hakim MK, dan pengacara kasus sengketa," kata Refly.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok | Pembunuhan Holly Angela
Berita Terpopuler:
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Istri Akil Mochtar Minta KPK Buka Rekeningnya
Jokowi: Lihat Saja Nanti Siapa yang Disembelih
Roy Suryo Larang Timnas U-19 Temui Politikus
Mau Blusukan, Sultan HB X Minta Mobil Baru