TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya kesepakatan masalah plafon utang di Amerika Serikat menjadi sentimen positif di pasar keuangan pada pagi ini.
Di transaksi pasar uang, rupiah menguat tajam 225 poin ke level 10.970 per dolar AS (kurs tengah Bloomberg) dibanding posisi kemarin.
Rupiah menguat seiring apresiasi yang juga dialami mata uang Asia lainnya. Hingga pukul 10.30 WIB, dolar Hong Kong ditransaksikan di level 7,7544 per dolar AS, dolar Singapura 1,2438 per dolar AS, won 1.064,60 per dolar AS, dan yuan 6,0983 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan kesepakatan legislatif AS dalam mengakhiri masalah anggaran tadi malam mendorong penguatan rupiah. "Krisis fiskal AS yang berlarut-larut akhirnya terselesaikan."
Voting antara Senat dan DPR AS menyepakati dua hal. Pertama, menyetujui anggaran untuk periode terbatas hingga 15 Januari 2014. Kedua, menaikkan batas utang sementara waktu sampai Februari 2014. Selanjutnya akan dibentuk panitia anggaran yang akan diumumkan pada 13 Desember 2013.
Terciptanya kesepakatan tersebut sekaligus mengakhiri shutdown yang telah berlangsung selama 16 hari. "Kendati kesepakatan ini bersifat temporer, tetapi setidaknya memberi sentimen positif bagi pasar keuangan global," ujar Lana.
Untuk hari ini, kemungkinan pasar Asia akan naik mengikuti kenaikan bursa saham global semalam. Sementara itu, rupiah diperkirakan akan bergerak menguat di kisaran 10.900 hingga 11.100 per dolar AS.
PDAT | M. AZHAR