TEMPO.CO, Jakarta -- Keterlambatan penerbangan maskapai Lion Air selama tujuh jam di rute Padang - Jakarta Kamis kemarin disebabkan kurangnya ban cadangan pesawat. "Kami memutuskan untuk tidak mengoperasikan pesawat yang seharusnya ganti ban," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, saat ditemui di kantornya pada Jumat, 18 Oktober 2013.
Edward berdalih tipisnya stok ban serep karena tertahan di pelabuhan Tanjung Priok. Ban berjumlah empat kontainer atau 800 unit itu, menurut Edward, tertahan karena proses administrasi dan dokumentasi tambahan yang harus dilengkapi. "Juga bertepatan dengan adanya libur panjang hari raya Idul Adha," katanya.
Penundaan penerbangan bertambah ricuh karena pembayaran kompensasi kepada penumpang tidak lancar. Menurut Edward ketidaklancaran itu disebabkan petugas Lion Air kehabisan dana tunai. Sebagai antisipasi penumpang diminta menuliskan nomor rekening masing-masing. Dana kompensasi delay akan ditransfer menyusul. Menurut Edward cara ini dipilih mengacu peraturan Menteri Perhubungan. "Hingga saat ini, belum selesai proses pembayaran kompensasinya."
Dia mengklaim kompensasi total yang mencapai Rp 3 miliar sudah termasuk ongkos makan malam penumpang, dan biaya hotel untuk penumpang yang diterbangkan keesokan harinya. Adapun penerbangan Batam-Jakarta yang ditunda hingga keesokan harinya, penumpang diberikan akomodasi penginapan di hotel.
Delay ini menyebabkan Edward pesimistis perseroan mampu mencapai target 92 persen on-time performance (OTP). Hingga September lalu OTP tercapai hanya 63 persen. Edward mengakui kesalahan ada pada pihak Lion Air. Kesalahan disebabkan manajemen yang tidak cekatan mengantisipasi regulasi untuk kelengkapan penerbangan. Penyebab keterlambatan di antaranya 8 persen gangguan teknis, 2 persen komersil, 17 persen cuaca, dan 50 persen otoritas.
Edward membantah bahwa Lion Air tidak berupaya memperbaiki kinerja. "Kami diawasi oleh expert airline dari Eropa," katanya. Manajemen juga merogoh Rp 150 miliar untuk training ground-staff. (Baca: Sering Delay, Lion Air Dibela Menteri Perhubungan)
Sebelumnya, pada Kamis, 17 Oktober, beberapa rute penerbangan Lion Air, di antaranya Jakarta - Makassar, Jakarta - Padang, Jakarta - Batam, dan Jakarta - Surabaya mengalami penundaan lebih dari 4 jam. "Kami memohon maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang terjadi," kata Edward.
ISMI DAMAYANTI