TEMPO.CO, Surakarta - Maskapai Trigana Air memutuskan menghentikan rute Solo-Banjarmasin-Balikpapan-Berau mulai hari ini, Kamis, 17 Oktober 2013. Direktur Komersial Trigana Air Service Daniel Kurniawan mengatakan penutupan itu utamanya karena pesawat yang digunakan tengah diperbaiki.
Namun ada kondisi lain yang memaksa Trigana menghentikan operasional yang dimulai pertengahan April 2012 tersebut. "Persaingan terlalu ketat," kata Daniel, hari ini.
Meskipun Trigana merupakan satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan dari Solo ke Banjarmasin, tapi saingan datang dari maskapai lain yang menawarkan penerbangan ke Banjarmasin dari Yogyakarta atau Semarang. Maskapai pesaing itu berani mematok harga jauh lebih rendah dari tarif Trigana.
Jika Trigana mematok harga tiket Rp 800 ribu untuk Solo-Banjarmasin, maskapai yang menerbangi rute Yogyakarta-Banjarmasin berani mematok tarif Rp 400 ribu saja.
Akibatnya para penumpang di sekitar Surakarta dan Jawa Timur bagian barat memilih berangkat dari Yogyakarta karena tiketnya jauh lebih murah. "Kalau banting-bantingan harga, kami tidak berani," ucap Daniel ketika dihubungi wartawan, Kamis, 17 Oktober 2013.
Dia menargetkan Trigana dapat terbang kembali ke Banjarmasin dalam tiga bulan mendatang, seiring selesainya perbaikan pesawat. Dia berharap ke depan tingkat keterisian penumpang Trigana dapat lebih baik. Selama ini, Trigana hanya penuh saat masa liburan sekolah atau hari raya.
Sementara itu General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta Abdullah Usman mengaku sudah mendapat pemberitahuan ihwal penghentian operasional Trigana untuk rute Solo-Banjarmasin-Balikpapan-Berau. "Katanya ada masalah teknik dan operasional," ucapnya.
Padahal dia menilai rute Trigana tersebut sangat potensial. Karena hanya Trigana yang melayani rute dari Solo ke Kalimantan. Untuk itu dia menawarkan slot penerbangan tersebut kepada maskapai lain. "Pasarnya sudah jelas ada," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat
Andi Ditahan KPK | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten | Thohir, Bos Inter | Gatot Tersangka