Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Mampu Deteksi Kebohongan

image-gnews
Bayi
Bayi
Iklan

TEMPO.CO, Montreal - Bayi yang berumur mulai dari 18 bulan ternyata bisa mengetahui kebohongan seseorang. Bayi bisa mengenali perbedaan ekspresi wajah gembira yang asli atau cuma dibuat-buat.

Alih-alih ikut gembira, bayi malah akan menunjukkan empati terhadap orang yang tengah bersedih, meski orang itu berusaha memasang mimik lucu saat berhadapan dengannya.

Kemampuan unik bayi ini terungkap dalam penelitian Sabrina Chirella dan Diane Poulin-Dubois, dua psikolog asal Universitas Concordia di Montreal, Kanada. Mereka menemukan fakta bahwa bayi mampu mengenali perbedaan antara mimik wajah dan sikap yang ditunjukkan orang di sekitarnya. Bayi bisa merasakan jika ada perbedaan antara emosi dan reaksi yang muncul dalam konteks tertentu. 

"Orang dewasa sering melindungi bayi dari situasi sulit dengan memasang mimik ceria, tapi bayi tahu hal sebenarnya," kata Poulin-Dubois seperti ditulis Sciencedaily, Jumat, 18 Oktober 2013. Hasil penelitian ini dimuat dalam jurnal Infancy: The Official Journal of the International Society on Infant Studies.

Dalam studinya, Poulin-Dubois dan Chiarella mempelajari 92 bayi berusia 15 dan 18 bulan. Bayi-bayi itu diajak menonton seorang aktor yang memainkan beberapa skenario yang melibatkan reaksi emosi langsung dan melalui gerakan pantomim. Pada satu skenario, para psikolog menunjukkan mimik sedih ketika diberi mainan yang diinginkan. Pada skenario lainnya, mereka menunjukkan mimik kesakitan saat berpura-pura mengalami luka di jari. 

Bayi berusia 15 bulan tidak menunjukkan reaksi berbeda pada dua skenario. Mereka sama-sama menunjukkan empati melalui mimik wajahnya kepada orang-orang yang mereka lihat tengah bersedih. Pada tahap ini kemampuan mereka untuk mengenali ekspresi wajah dan pengalaman emosional masih belum berkembang. 

Lain halnya dengan bayi-bayi yang berumur 18 bulan. Mereka bisa mengenali ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan kejadian yang dialami. Bayi-bayi itu memandangi wajah para peneliti itu lebih lama lalu berbalik lebih sering melihat para pengasuhnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Poulin-Dubois, perilaku itu dimaksudkan untuk mengukur reaksi dari orang-orang yang mereka percaya. Buktinya, bayi-bayi itu malah menunjukkan empati ketika sudah mempercayai mimik sedih yang dilihatnya. Dan itu hanya terjadi ketika peneliti benar-benar berada dalam kondisi sedih atau mendapat kesulitan yang tampak dari kecocokan mimik dan reaksi yang dibuatnya. 

Chirella mengatakan perhatian bayi terhadap mimik wajah sedih adalah perilaku adaptif. Kemampuan untuk mengenali rasa sedih lalu memberikan reaksi memiliki implikasi evolusioner.

"Untuk bisa berfungsi penuh di dunia sosial, mereka perlu mengembangkan kemampuan untuk memahami perilaku orang lain dengan menduga apa yang terjadi di antara mereka," ucap dia.

Mulai usia 15 bulan, bayi mulai mempelajari kondisi seseorang dan ekspresi yang mengikutinya. Efeknya adalah orang-orang dekat si bayi, termasuk orang tua atau pengasuh, tak bisa menyembunyikan perasaan sedih mereka dengan memasang sikap ceria. Penelitian itu menunjukkan bayi tidak bisa diperdaya untuk mempercayai sesuatu yang ditutupi dengan gaya gembira.

Kini para peneliti tengah melakukan studi apakah perilaku bayi yang memiliki hubungan dengan orang-orang yang tidak bisa dipercaya secara emosional bakal mempengaruhi kesediaan mereka untuk menolong atau belajar dari orang-orang tersebut.

SCIENCEDAILY | GABRIEL TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

11 jam lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

13 jam lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

14 jam lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

5 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

10 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

12 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

14 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

16 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

25 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.