TEMPO.CO, Beirut - Jet tempur Angkatan Udara Suriah membombardir Kota Deir Az-Zor di Suriah Timur, Jumat, 18 Oktober 2013. Serangan ini diduga sebagai balas dendam setelah bentrokan sengit sehari sebelumnya yang menewaskan kepada badan intelijen Suriah Jenderal Jameh Jameh.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lembaga pemantau kondisi Suriah yang bermarkas di London, Inggris, mengatakan belum ada laporan mengenai korban tewas akibat serangan itu.
Rami Abdel Rahman, Direktur Observatorium mengatakan ratusan orang tewas dalam pertempuran antara kedua pihak di kota itu dalam sepekan terakhir.
Jenderal Jameh tewas ditembak di bagian kepala Kamis oleh penembak gelap di tengah pertempuran dengan gerilyawan. Kematiannya dirayakan oleh gerilyawan dan pegiat oposisi. Hasil ini sekaligus menjadi langkah mundur pasukan Bashar al-Assad untuk menguasai kembali kota tersebut. Deir Az-Zor merupakan ibukota provinsi penghasil minyak di Suriah Timur.
Jameh, 59 tahun, dikenal sebagai orang dekat Assad. Ia telah mengabdi sebagai perwira senior intelijen militer Suriah di Lebanon. Pada 2005 ia ditarik ke Damaskus setelah pembunuhan mantan perdana menteri Lebanon Rafik al-Hariri pada 14 Februari 2005. Peristiwa yang saat itu dituduhkan kepada Suriah, dan Jameh sempat diperiksa sehubungan dengan peristiwa tersebut.
Dikenal memiliki reputasi sebagai jenderal yang kejam, Departemen Keuangan AS mengumumkan Jameh masuk daftar hitam pada 2006 karena dianggap kelompok garis keras Islam. "Para pemberontak merayakan kematiannya," kata Hassan, analis politik Suriah dan kolumnis koran nasional yang berbasis di Abu Dhabi.
REUTERS | AL-JAZEERA | RAJU FEBRIAN