TEMPO.CO, Yogyakarta - Keluarga keraton Yogyakarta menolak membeberkan besaran anggaran pembiayaan perhelatan dhaup ageng atau pernikahan putri Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. Lantaran soal biaya dinilai sensitif.
"Enggak usah ngomong soal biaya, ya. Itu relatif. Jangan ngomongin itu, deh, sensitif. Nanti malah ribut," kata putri ketiga Sultan, GKR Candra Kirana atau yang akrab dipanggil Jeng Ita, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 19 Oktober 2013.
Dia mengilustrasikan bahwa rumah besar dan rumah kecil tentu mempunyai biaya yang berbeda. Apalagi dalam perhelatan tersebut, keraton juga menyediakan anggaran untuk membeli seragam untuk abdi dalem sebagai panitia maupun among tamu.
"Orang, kan, bisa tahu dari situ. Jadi enggak usah diomongin soal biaya," kata Jeng Ita, yang sibuk mempersiapkan ubarampe perhelatan pada 21-23 Oktober mendatang.
Adik tiri Sultan, Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo, juga menolak untuk membicarakan soal biaya.
"Wah, saya enggak tahu. Itu Ngarso Dalem (Sultan)," kata Prabukusumo.
Baik Jeng Ita maupun Prabukusumo menegaskan, anggaran yang disediakan adalah murni dari Sultan, bukan menggunakan dana dari APBD DIY. Meskipun dalam salah satu prosesi dhaup ageng pada 23 Oktober ada kirab 12 kereta keraton. Kirab tersebut juga sekaligus merupakan salah satu wahana untuk mempromosikan pariwisata Yogyakarta.
"Kalau bukan (uang) dari keraton, dari mana lagi? Enggak ada juga kerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY," kata Prabukusumo, yang bertugas mempersiapkan prosesi dhaup ageng.
Sebelumnya, penegasan yang sama juga dikemukakan Bendahara Keraton Yogyakarta, GBPH Hadikusumo.
"Tidak, kami masih sembada. Kan, bisa menggunakan aset-aset keraton lainnya," kata Hadiwinoto saat ditemui di bangsal Kepatihan pada 18 September lalu.
Dia menyebutkan beberapa kerja sama yang telah dijalin dengan keraton lantaran usaha-usaha tersebut menggunakan tanah sultan sebagai tempat usahanya, antara lain dari Ambarukmo Plaza, Hotel Ambarukmo, juga bioskop 21.
"Semuanya dari keraton. Tidak ada anggaran tersebut dari APBD," kata Kepala Biro Umum dan Protokoler Sekretaris Daerah DIY Sigit Haryanta.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita Terpopuler:
KPK Temukan Banyak Informasi Baru di Kasus Anas
Marah-marah, Jokowi: Saya Ketularan Ahok
Delay 7 Jam, Lion Air Mengaku Kekurangan Ban Serep
Evan Dimas: Saya Siap Miskin untuk Negara
Jaksa Agung: Kasus Terkait Atut Diinventarisasi
Jokowi Sedekah Rp 1.000
AFI 2013, Maia Estianty Telepon Ahmad Dhani