TEMPO.CO, Bandung - Seorang terpidana pembunuhan berencana, Heriadi, ditemukan tewas di kamar tempatnya dihukum di penjara Sukamiskin, Ahad malam, 20 Oktober 2013. Jasad pemuda 31 tahun ini ditemukan saat sipir dan polisi hendak menggeledah kamarnya di blok barat bawah Sukamiskin.
Jasad Heriadi ditemukan di kamar nomor 40 di sela razia kamar tahanan para pesakitan. Kabar penemuan langsung menarik fokus belasan wartawan yang memang diundang otoritas penjara untuk meliput penggeledahan kamar para napi.
Lewat lubang di pintu kamar, hanya nampak kaki Heriadi yang penuh tato. Dilihat dari posisi kaki, jasad terpidana 15 tahun bui ini dalam posisi telentang di lantai dengan posisi kepala dekat pintu. Dari lubang itu juga sempat tercium bau tak sedap seperti di kamar mayat. "Saat ditemukan dari mulutnya (Heriadi) memang keluar busa sedikit dari mulut dan darah dari hidung," ujar Kepala Penjara Sukamiskin Giri Purbadi di Bandung, Ahad malam 2013.
Heriadi dijerat Pasal 340 atau pasal tentang pembunuhan berencana Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Ia mendekam di Sukamiskin sejak 2010 dan diperkirakan baru bebas pada 2024.
Giri belum berani memastikan penyebab kematian Heriadi. Ia menunggu hasil pemeriksaan lanjut oleh kepolisian. "Selama ini belum ada laporan dia sakit. Waktu apel sekitar jam 19.00 tadi juga, dia dilaporkan masih hidup. Kami sudah beritahu keluarganya," kata dia.
Kepala Kepolisian Sektor Arcamanik Kota Bandung Komisaris I Ketut Adi Purnama pun belum memastikan penyebab kematian Heriadi. "Karena masih harus menunggu hasil visum et repertum dari Rumah Sakit Polri Sartika Asih (Bandung)," kata dia.
ERICK P. HARDITopik terhangat
Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Foto Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita terkait
Sel Dirazia, Nazaruddin: Ini Guantanamo Indonesia
Napi Penjara Sukamiskin Tewas dengan Mulut Berbusa
Kamar Digeledah, Gayus: Bongkar Saja Pak!
Penjara Koruptor Sukamiskin Digeledah
Berita lainnya
Perbedaan Cina dan China Versi Remy Sylado
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Ketika Ariel-Luna Maya 'Dipertemukan' di Panggung
Hendak Laporkan Korupsi Lebak, Aktivis Dirampok