TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah proyek infrastruktur di Banten diduga digarap perusahaan yang dikendalikan kelompok Tubagus Chaeri Wardhana, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Berbekal kekerabatan dan sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Banten, Chaeri ditengarai menguasai sejumlah proyek, bahkan disebut-sebut meminta komisi sebelum proyek digarap. Berikut ini di antara perusahaan di bawah kendali Chaeri.
PT Sinar Ciomas Raya Utama
Pemegang saham: Ratu Atut Chosiyah dan Tubagus Chaeri Wardana
Proyek:
> Pembangunan gedung DPRD Provinsi Banten, 2004-2006
- nilai proyek: Rp 93 miliar
> Pekerjaan pengamanan Pantai Pasauran, Kabupaten Serang
- nilai proyek: Rp 24,4 miliar
PT Gunakarya Nusantara
Pemegang saham : Nilla Suprapto dan Nurdjanah
(Namun diduga ada aliran fee 20 persen dari Gunakarya ke Chaeri Wardana).
Proyek:
> Pembangunan Masjid Al-Bantani, Kota Serang, 2008
- nilai proyek:Rp 94,3 miliar
PT Buana Wardana Utama
Pemilik saham: Diduga terkait dengan keluarga Atut
Proyek:
> Pelebaran jalan di ruas Simpang Labuan-Cibaliung
- nilai proyek: nilai kontrak Rp 26,4 miliar, dengan pagu Rp 27,7 miliar
> Pelebaran jalan Saketi-Batas Kota Pandeglang segmen 2
- nilai proyek: nilai kontrak Rp 17,3 miliar, dengan pagu sebesar Rp 18,5 miliar
PT Bali Pacific Pragama
Pemegang Saham:
-Tubagus Chaeri Wardana
Proyek:
>-Pelebaran jalan batas Kota Serang-Kota Tangerang, 2012
- nilai proyek: Rp 28,4 miliar
> Pemeliharaan berkala batas Kota Serang-Kota Tangerang, 2011
nilai proyek: Rp 52,8 miliar
Sumber: Diolah Tempo
Topik terhangat:
Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Foto Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita terkait:
Dua Tangan Kanan Wawan Dipanggil KPK
Wawan Dituding Palsukan Kontrak Masjid Al-Bantani
Adik Atut Disebut Belokkan Rekening Proyek Masjid
Chaeri Dituduh Palsukan Paraf dalam Proyek Masjid
Adik Atut Diduga Kutip Komisi Proyek Masjid
Berita lainnya:
Perbedaan Cina dan China Versi Remy Sylado
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Ketika Ariel-Luna Maya 'Dipertemukan' di Panggung
Hendak Laporkan Korupsi Lebak, Aktivis Dirampok