TEMPO.CO, New York - Sebuah kabar mengejutkan dunia telah dilontarkan Kerajaan Arab Saudi. Negeri superkaya ini menolak duduk di kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB selama dua tahun.
Arab Saudi menolak lantaran sikap Dewan yang selama ini dinilai berstandar ganda dalam menyikapi permasalahan Suriah dan konflik Palestina-Israel.
Dalam krisis Suriah, Arab Saudi mendukung sepenuhnya kelompok oposisi yang ingin menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad, selaku sekutu dekat Iran. PBB sampai sekarang belum memutuskan sikap mengenai Suriah. Organisasi ini baru menyikapi penggunaan senjata kimia di negeri yang tengah berkecamuk itu. Meskipun PBB belum memastikan siapa yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia tersebut.
Pada Kamis, 17 Oktober 2013, Arab Saudi mencatatkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, Arab Saudi meraih satu kursi di Dewan Keamanan sebagai anggota tidak tetap yang diduduki selama dua tahun. Ini merupakan hasil pemungutan suara di Sidang Umum PBB.
Sikap terbaru Arab Saudi yang menolak duduk di Dewan Keamanan tersebut mendapatkan sambutan baik dari Menteri Luar negeri Qatar, Khalid al-Attiya. Menurut Attiya, Dewan Keamanan gagal menyelesaikan permasalahan di dunia Arab.
Attiya mengucapkan selamat kepada Pangeran Saud al-Faisal melalui akun Twitter Attiya. "Saudaraku Pangeran Saud al-Faisal, kemarahan Anda membingungkan dunia. Terima kasih kepada Anda, ini adalah Kerajaan Arab Saudi," kicau Attiya dalam bahasa Arab, Sabtu, 19 Oktober 2013.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Kamar Digeledah, Gayus: Bongkar Saja Pak!
Airin Menyewa Hotel Selama di Harvard
Ani Yudhoyono Abadikan Momen Pesta Azima Rajasa