TEMPO.CO, Yogyakarta - Paguyuban Pedagang Mie Rebus asal Kuningan, Jawa Barat, ikut memeriahkan Pesta Rakyat Dhaup Ageng yang digelar pada 22 Oktober di selasar Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, titik nol kilometer, Malioboro, Yogyakarta.
Mereka akan memasak 1.000 mangkuk mie rebus dan 1.000 gelas es teh dalam pesta rakyat itu. "Masakan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum. Gratis," kata panitia pesta rakyat, Widihasto Wasana Putra, saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 Oktober 2013.
Pesta rakyat itu merupakan cara masyarakat Yogyakarta ikut menyambut pernikahan agung putri Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X bernama Gusti Kanjeng Ratu Hayu dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro.
Sebelumnya, pesta rakyat serupa pertama kali digelar saat pernikahan putri bungsu Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu Bendara, dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yudonegoro pada 18 Oktober 2011 lalu. "Bedanya, pesta rakyat sekarang diadakan H-1 menjelang kirab kereta dan resepsi di bangsal Kepatihan," kata Widihasto.
Sedangkan pada pernikahan Bendara lalu, pesta rakyat digelar bersamaan kirab kereta untuk mengantarkan pengantin dari keraton menuju bangsal Kepatihan.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita Terpopuler:
Ahok Minta Perbaikan Jalan Rampung Sehari
Faisal Basri:Bunda Putri Anak Ketua Golkar Jakarta
Begini Cara Install BBM di Android dan iPhone
Monorel Disebut Balas Budi, Jokowi: Gimana Sih?
Misteri Gelar Ratu Atut Terpecahkan