TEMPO.CO, Bandung - Dalam sepekan ini, warga melaporkan beberapa ekor macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) di sekitar Desa Girimukti, Kabupaten Sukabumi, telah turun ke kampung-kampung. Kejadian terbaru, empat domba yang sedang digembala disergap hingga mati setelah diintai dua pasang macan tutul, Senin sore, 21 Oktober 2013.
Seorang tokoh desa, Didi Nuriadi, 47 tahun, mengatakan domba yang sedang diangon di Kampung Pasir Muncang tiba-tiba disergap macan tutul pada Senin lalu sekitar pukul 16.00 WIB. Serangan pertama oleh sepasang macan tutul, kemudian sepasang macan lagi menyusul. Total empat ekor domba yang diterkam. Sedangkan Dadang, 26 tahun, penggembala domba kabur ke perkampungan dan memberitahu warga.
“Ketika domba sedang diseret-seret macan, warga berdatangan. Semua macan takut lalu lari,” kata Didi saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 Oktober 2013.
Di daerah Balewer, seorang warga juga melaporkan kehilangan seekor domba. Sedangkan empat hari lalu, kata Didi, sekitar 30 ekor ayam dan bebek di kandang warga lainnya juga raib. Diduga mereka dimakan macan tutul.
Lokasi kemunculan empat ekor macan tutul di Kampung Pasir Muncang itu, kata Didi, atau sekitar 2 kilometer dari tempat penangkapan hidup-hidup seekor macan tutul jantan dewasa, Ahad, 13 Oktober lalu. Hari ini, warga membuat kandang perangkap berbahan bambu (bakukung) memakai bangkai domba yang gagal digondol macan.
“Warga sudah sepakat. Lalau macannya dapat, tidak akan dibunuh seperti dulu,” kata Didi. Warga sudah menyampaikan surat permohonan agar tim penyelamat macan tutul dari pemerintah maupun lembaga konservasi datang ke kampung mereka sambil membawa kandang perangkap dari besi.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler:
SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Airin Menyewa Hotel Selama di Harvard
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Gatot Diduga Giring Holly ke Apartemennya