TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Dedi Suwendi Gumelar--akrab disapa Miing, mengatakan tak ada lembaga adat di Banten yang bertugas mengawasi dan memeriksa penggunaan gelar bangsawan. Pria yang menyandang gelar 'Tubagus' sejak lahir ini mengaku tak tersinggung jika gelar sosial daerahnya tercemar lantaran dugaan korupsi yang dilakukan keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
"Saya enggak tahu ada lembaga semacam itu," kata Dedi ketika dihubungi, Selasa, 22 Oktober, 2013.
Menurut Dedi, gelar bangsawan ia dapat sejak lahir pada 1968. Ia mencontohkan akta kelahirannya yang tertulis "Toebagoes Dedie Soewandi Gumelar". Menurut Dedi, gelar 'Tubagus' berasal dari kakeknya.
Sebelumnya, anggota Komisi Pendidikan DPR itu menilai gelar kebangsawanan tidak penting diumbar-umbar pada zaman sekarang. "Yang terpenting, bener enggak hidupnya. Enggak ada artinya kalau punya gelar ningrat tapi perilakunya buruk," katanya.
Dedi mencontohkan keluarga Gubernur Atut Chosiyah Chasan yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Adik Atut, Chaeri Wardana Chasan, memang saat ini menjadi tahanan KPK karena diduga terlibat suap sengketa pilkada.
"Kalau orang memakai gelar palsu itu menunjukkan integritasnya lemah dan berarti berani bohong dengan dirinya sendiri. Kalau dirinya saja berani dibohongi, apalagi sama rakyat," kata Dedi.
ALI AKHMAD
Topik Terhangat:
Gatot Tersangka |Suap Akil Mochtar |Foto Bunda Putri |Dinasti Banten|Sultan Mantu
Berita Terpopuler:
SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Di Australia, Gatot Sering Termenung
Erick Thohir Beli Inter Milan, Rothschild Berang
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK