TEMPO.CO, Pyongyang – Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengadakan kunjungan kerja ke Pyongyang, Korea Utara, sebagai utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 21-23 Oktober 2013.
Marty menyampaikan surat Presiden untuk pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. Surat itu diserahkan dalam pertemuan dengan Presiden Presidium Kim Yong Nam.
“Saya secara khusus telah ditugaskan Presiden RI untuk menyampaikan surat beliau kepada pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, dalam pertemuan dengan Presiden Presidium Kim Yong Nam,” kata Marty.
Dalam surat tersebut Presiden Yudhoyono menggarisbawahi arti penting hubungan baik kedua negara yang terjalin selama ini. Meski demikian masih terdapat ruang yang sangat besar untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan.
Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan, khususnya di Semenanjung Korea, sebagai prasyarat melanjutkan pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik di Indonesia maupun di Korea Utara serta di kawasan.
“Bapak Presiden menegaskan perlu adanya terobosan dalam mengintensifkan komunikasi antara kedua bangsa Korea, termasuk cara-cara non-tradisional,” kata Marty.
Kunjungan kerja kali ini ditujukan untuk menindaklanjuti hasil-hasil yang telah dicapai pada saat kunjungan kenegaraan Presiden Presidium Korea Utara, Kim Yong Nam, ke Indonesia pada tanggal 15 Mei 2012.
Dalam kesempatan itu, Marty juga mengusulkan adanya kunjungan misi bisnis Indonesia ke Korea Utara untuk menjajaki lebih lanjut peluang kerja sama ekonomi kedua negara seiring dengan akan dibukanya kawasan ekonomi khusus di setiap provinsi Korea Utara.
“Perdagangan RI – Korea Utara tumbuh lebih dari 45% dalam lima tahun terakhir sebagai contoh nyata,” kata Marty.
Selain kerja sama ekonomi, kedua negara melihat peluang yang menjanjikan untuk terus mengembangkan kerja sama perdagangan dan membentuk kemitraan peningkatan kapasitas (capacity building partnership).
Marty juga mengadakan pertemuan khusus dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak Ui Chun dan Presiden Presidium Kim Yong Nam mengenai upaya-upaya untuk menciptakan situasi yang kondusif di Semenanjung Korea, termasuk di dalamnya isu denuklirisasi dan reunifikasi.
Dari pertemuan tersebut, menurut Marty, Indonesia mendapatkan gambaran utuh pandangan dan pemikiran Korea Uara mengenai prospek stabilitas di Semenanjung Korea.
NATALIA SANTI
Topik Terhangat
Gatot Tersangka |Suap Akil Mochtar |Foto Bunda Putri |Dinasti Banten| Sultan Mantu
Berita Terpopuler
SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Di Australia, Gatot Sering Termenung
Erick Thohir Beli Inter Milan, Rothschild Berang
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK