TEMPO.CO, Banda Aceh - Distribusi bantuan ke lokasi gempa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh terus mengalir. Belum ada kendala saat penyaluran bantuan.
Gempa yang terjadi pada Selasa, 22 Oktober 2013 pada pukul 12.40 WIB itu merusakkan 368 rumah, 9 masjid, 8 meunasah, 13 sekolah, 2 jembatan, 36 ruko, dan 3 kantor pemerintah. Seorang tewas karena serangan jantung dan tiga orang luka-luka.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat lokasi gempa berada di sekitar 16 kilometer barat daya Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Kerusakan dialami oleh tiga kecamatan di Kabupaten Pidie, Tangse, Mane, dan Geumpang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Apriadi mengatakan, bantuan yang disalurkan berupa bahan makanan pokok masa darurat bencana kepada korban. "Tidak ada kendala, sore usai gempa, bantuan langsung didistribusi," katanya kepada Tempo, Rabu, 23 Oktober 2013.
Apriadi menjelaskan, bantuan disalurkan melalui kantor kepala desa masing-masing. Pada dua desa, Neubok Badeuk dan Pulo Kawa, tenda peleton didirikan untuk menampung pengungsi yang rumahnya rusak berat. Desa itu paling parah kerusakannya. "Ada beberapa kepala keluarga yang mengungsi," ujarnya.
Untuk desa lain, belum ada pendirian tenda peleton karena belum ada permintaan dari kepala desa setempat. Warga memilih tetap berada di rumah yang rusaknya tidak begitu parah.
Ketua Radio Amatir Republik Indonesia (RAPI) Banda Aceh, Taf Haikal mengatakan telah mengirimkan bantuan dan relawan untuk membantu korban gempa. "Juga untuk memantau laporan dan kondisi terkini dari lokasi bencana," ujarnya.
Rahayu, seorang warga Tangse, mengatakan bantuan cepat masuk ke lokasi. Menurut pantauannya, sore hari usai gempa tim relawan dan bantuan bahan makanan sudah datang.
ADI WARSIDI
Berita Lainnya
Wah, Wali Kota Airin Dalam Incaran KPK
Uang Rp 2,7 Miliar Bukti Suap Baru Akil Mochtar
Kasus Pelecehan Seksual di SMP 4 karena Kepolosan
Vicky Prasetyo Senang Bisa Meng-Islam-kan Corrien
Djoko: SBY Harus Klarifikasi Isu Bunda Putri