TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Utama PT Kertas Leces Budi Kusmarwoto membantah terpilihnya Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan sebagai Ketua Asosiasi Abaka merupakan bentuk dukungan perusahaan pelat merah itu kepadanya pada Pemilu Presiden 2014.
"Oh, enggak. Jauh itu, enggak ada hubungannya dengan majunya beliau di pilpres," kata Budi kepada Tempo di sela-sela Deklarasi Asosiasi Abaka di Hotel Garden Palace, Surabaya, Rabu, 23 Oktober 2013.
Menurut Budi, Dahlan memang ditunjuk sebagai Ketua Asosiasi Abaka. Tapi itu masih rencana. Penunjukan itu, katanya, karena melihat kepedulian Dahlan terhadap masyarakat miskin. Dahlan dijadwalkan menghadiri deklarasi tersebut hari ini. Namun hingga deklarasi berakhir, Dahlan tidak datang.
Abaka merupakan jenis pisang yang biasanya tumbuh di daerah dominan hujan. Berbeda dengan jenis pisang lain, abaka hanya dianggap sebagai tanaman hama atau gulma. Namun perusahaan kertas yang berpusat di Probolinggo, Jawa Timur ini justru menilai abaka memiliki nilai ekonomi tinggi untuk dijadikan bahan baku kertas.
Budidaya abaka sekaligus juga mengangkat kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal. Saat ini, ada 45 ribu hektare lahan abaka yang sudah siap dikelola. Selain itu, dipersiapkan pula 11 ribu hektare lahan di Nias Utara dan 5 ribu hektare lahan di Semelue.
Kini, PT Kertas Leces mempunyai 1.800 karyawan dengan kapasitas produksi 180 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, hanya 30 persen yang terealisasi. Dalam 8 tahun terakhir, Leces mengaku merugi. Dengan beralih ke bahan abaka, Leces optimistis bisa meraup keuntungan.
AGITA SUKMA LISTYANTI