TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Lembaga Bantuan Hukum APIK Indonesia bersama dengan Komunitas untuk Indonesia yang Adil dan Setara beserta Jaringan Perempuan Menolak Diskriminasi yang Berbau SARA dan Bias Gender menyatakan mendukung penuh Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli. Susan ditolak sejumlah warga Lenteng Agung karena dia nonmuslim, sementara mayoritas warga adalah muslim.
"Menurut perspektif kami, Susan mengalami dua jenis diskriminasi. Pertama adalah diskriminasi agama, kedua adalah diskriminasi karena dia perempuan," ujar Siti Aminah dari Indonesia Legal Resources Center dalam konferensi pers di kantor LBH APIK Jakarta, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 23 Oktober 2013.
Protes, menurut Siti, merupakan hak berpendapat semua orang. Namun alasan sejumlah warga Lenteng Agung yang menolak Susan mencerminkan diskriminasi. "Awalnya Susan didemo karena dia berbeda keyakinan dengan mayoritas warga, kemudian alasan bertambah karena dia perempuan dan cantik," Siti menjelaskan.
Ratna Batara Munti, Direktur LBH APIK menambahkan, sejumlah warga Lenteng Agung juga menganggap Susan bisa menarik perhatian para laki-laki sehingga menimbulkan kecemburuan para istri. "Ini kan alasan yang diskriminatif sekali," katanya.
Ratna mengaku akan segera mengadakan audiensi dengan Susan. "Kami siap jika Susan meminta pembelaan atau bantuan hukum. Kami ada di belakangnya," ujar Ratna. (Baca: Lurah Susan, Si Wanita Besi dan Jokowi Tak Akan Pindahkan Lurah Susan)
TIKA PRIMANDARI
Berita Lainnya
Pengiring Istimewa Pernikahan Kim Kardashian
Musim Pejabat Korupsi, Jeanny Ang Ngeri Pembeli
Martino: Barcelona Layak Menang dari Milan
Di JFW 2014, Jeanny Ang jadi Tim Pengatur APPMI
Ahok Tak Mau Pawang Monyet Dibuang Begitu Saja