TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian berjanji memastikan agar penonton tidak membawa petasan ke dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada laga “Battle of RED”, pertandingan antara mantan pemain tim nasional Indonesia melawan mantan pemain Manchester United, Rabu malam, 23 Oktober 2013.
“Kami sudah memberi arahan kepada petugas menyisir agar tidak ada flare yang dibawa penonton,” kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Apollo Sinambela saat ditemui Tempo di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu, 23 Oktober 2013.
Petugas kepolisian juga akan ditempatkan di setiap gerbang-gerbang pintu masuk stadion untuk memeriksa penonton yang akan masuk ke stadion. “Kami akan mensterilisasi pintu-pintu gerbang.”
Petasan menjadi isu keamanan setelah beberapa kali Indonesia dihukum federasi sepak bola internasional, baik di tingkat Asia maupun dunia, karena penonton menyalakan petasan saat pertandingan.
Ditanya mengenai beberapa kali pihak keamanan kecolongan penonton yang membawa petarsan, Apollo memiliki alasan. “Kembang api itu, kan, kecil, mungkin ada teman mereka (penonton) yang tidak ikut masuk tapi melempar flare (petasan) itu lewat atas,” kata Apollo. “Tentu ada lubang-lubang tikus, sekalipun kami telah mengamankan pintu gerbang.”
Dalam pertandingan malam ini, beberapa mantan punggawa timnas Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Julianto, Bambang Pamungkas, Firman Utina, Gendut Doni, Ismed Sofyan, Maman Abdurrahman, dan Hendro Kartiko, akan membela tim Indonesia yang dinamai Indonesia Red.
Sedangkan lawan mereka, tim yang diberi nama Manchester United Legends, akan diisi oleh Michael Owen, Quinton Fortune, Louis Saha, David May, Paul Parker, dan Keith Gillespie.
GADI MAKITAN