Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Terjadi Bencana, Bekasi Bentuk BPBD

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Tim sukarelawan menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi, Selasa (5/2). TEMPO/Rully Kesuma
Tim sukarelawan menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi, Selasa (5/2). TEMPO/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO , Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat segera membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah di wilayah itu. Pasalnya, kota penyangga ibu kota DKI Jakarta tersebut masuk dalam kategori rawan terjadinya bencana. "Yang sering terjadi adalah bencana banjir," kata Sekretaris Daerah, Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji, Selasa, 22 Oktober 2013.

Pembentukan itu kata dia, baru sebatas usulan, belum diputuskan. Namun, kalau jadi dibentuk, akan dimasukkan ke dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah di bawah Dinas Kebakaran. Saat ini, dinas itu masih bergabung dengan Dinas Bangunan. "Dinas Bangunan dan Kebakaran nanti dipisah," katanya.

Alasan dimasukkan ke dalam SKPD di Dinas Kebakaran, kata dia, setiap kali terjadi peristiwa bencana, dinas kebakaran juga turun ke lapangan. "Saat ini kita sedang membahas struktural penempatannya agar tepat dan tidak tumpang tindih terhadap tanggung jawab," ujarnya.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kota Bekasi, Aryanto Hendrata mendukung kebijakan pemerintah setempat membentuk badan yang menanggulangi bencana di wilayah itu. Sebab, Kota Bekasi rawan terjadi bencana seperti banjir. "Memang sudah saatnya, melihat kejadian-kejadian sebelumnya. Penanganan bencana banjir kurang maksimal," ujarnya.

Namun, dia menilai pembentukan badan penanggulangan banjir itu kurang tepat bila masuk ke dalam birokrasi seperti berada di bawah naungan SKPD. Sebab, kata dia terlalu banyak birokrasi yang akan dilalui. "Harus bebas dari birokrasi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, jika berbentuk badan sendiri, dapat berkoordinasi dengan badan yang menangani bencana di tingkat provinsi maupun pusat. Bantuan pun akan diprioritaskan tanpa melalui birokrasi yang ada. "BPBD harus memlikik prosedur tetap dan standar operasial prosedur sendiri," kata dia.

Sementara itu, Forum Taruna Siaga Bencana, Kota Bekasi, menilai sudah saatnya kota ini mempunyai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebab, Kota Bekasi masuk peringkat ke 357 dari 491 daerah Kota/Kabupaten rawan terjadi bencana. Bencana yang sering melanda sendiri adalah bencana banjir.

Ketua Tagana Kota Bekasi, Engkus Kustara, menyebutkan, wilayahnya memiliki 32 titik banjir sepanjang musim hujan 2013 yang tersebar di 12 kecamatan. Setiap terjadi banjir, kerap merusak sejumlah fasilitas publik. "Saya berharap ada keseriusan dari pemeirntah untuk membentuk BPBD mengingat musim hujan diprediksi akan kembali datang beberapa bulan ke depan," katanya.

ADI WARSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.