TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Jakarta Pusat, Achmad Jazuli, mengatakan pihaknya akan mengirim tiga siswa untuk berbincang dengan Jokowi di Balai Komando, Cijantung, Jakarta Timur, pada Rabu, 23 Oktober 2013. Namun, yang dikirim SMPN 4 Jakarta Pusat bukanlah siswa langganan balai konseling lantaran kena masalah. "Instruksinya, pokoknya siswa yang ditunjuk sekolah dengan didampingi oleh guru. Tak ada kriteria tertentu," kata dia saat dihubungi pada Selasa, 22 Oktober 2013. (Baca: Ahok Pertimbangkan Sanksi untuk Kepsek SMP 4)
SMP Negeri 4 Jakarta Pusat heboh karena terjadi tindak asusila yang melibatkan siswa sekolah tersebut. Pihak laki-laki FP, 15 tahun, tak akan diikutkan bertemu Jokowi besok lantaran akan pindah sekolah. Begitu juga dari pihak perempuan, AE, 16 tahun, yang hingga kini belum masuk sekolah. "Mereka berdua tak ditunjuk ikut pertemuan dengan Jokowi besok," kata dia. (Baca: Terlibat Asusila, Siswa SMPN 4 Berniat Pindah)
Acara ini merupakan bagian dari gelar dialog Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan Jokowi bersama siswa bermasalah di Ibu Kota. Rencananya ada sekitar 1.000 siswa yang berkumpul dan berbincang dengan Jokowi di Balai Komando, Cijantung, Jakarta Timur, pada Rabu, 23 Oktober 2013. "Kami sudah meminta sekolah mendata muridnya yang sering bermasalah atau berpotensi bermasalah," ujar Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Agus Suradika.
Anak-anak itu akan dikumpulkan untuk mendapat pengarahan emosional dan spiritual. Selanjutnya, sekolah juga akan berkomunikasi dengan orang tua siswa agar mereka bisa diarahkan terhadap etika luhur.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Lainnya:
BNBP : Wilayah Terdampak Gempa Aceh Bertambah
KPU Diminta Tunda Penetapan Daftar Pemilih
KPK: Bawahan Airin Diperiksa Untuk Kasus Baru
Geng Motor Buru Mahasiswa ITB
Wah, Walikota Airin Dalam Incaran KPK