TEMPO.CO, Yogyakarta - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Yogyakarta menyiapkan strategi baru dengan melibatkan masyarakat untuk mengatasi peningkatan kasus HIV/AIDS di Kota Yogyakarta akibat perubahan penyebarannya.
Sebelumnya, penyebaran penyakit ini didominasi lewat jarum suntik narkotik dan obat terlarang. “Setelah 2008, penularannya didominasi hubungan seksual, dan langsung melonjak drastis penderitanya setahun kemudian,” kata pengelola program KPA Yogyakarta, Ghanis Kristia, Kamis, 24 Oktober 2013.
Data KPA mencatat, tahun 2009 merupakan puncak peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Yogyakarta. “Dalam setahun ada 137 kasus baru,“ kata dia. Padahal rata-rata per tahun di bawah angka 50 kasus. Peningkatan itu terus terjadi hingga tahun ini meski tak terlalu signifikan dibanding periode 2008-2009. Saat ini total 618 kasus. Rata-rata kenaikan per tahun sekitar 10-15 persen.
Melihat kondisi itu, KPA Yogyakarta mulai melakukan cara lain dalam menekan jumlah kasus. Tak sekadar melakukan pendekatan dari atas ke bawah dengan program sosialisasi atau pendataan. “Mulai tahun ini, kami libatkan masyarakat sebagai pengawas, pelayan, dan pelapor untuk menekan kasus itu,” ujar Ghanis. Hal itu ditindaklanjuti dengan melantik 14 kelompok masyarakat yang disebar di 14 kelurahan di Kota Yogyakarta kemarin.
Kelompok itu sebelumnya dilatih oleh KPA untuk mengenali gejala warga sekitarnya yang berpotensi terkena kasus. “Misalnya, untuk istri akan dilakukan pendekatan agar berhati-hati dalam berhubungan seksual jika suaminya orang yang rawan terkena karena perilaku tak sehat,“ kata dia.
Selain itu, kelompok masyarakat ini juga bertugas membujuk warga yang sebenarnya telah terkena kasus tapi nekat tak menjalani pengobatan dan tetap berperilaku yang membahayakan orang lain. “Membujuk orang-orang yang terkena kasus ini sangat sulit, butuh orang yang dekat dengan dia,” kata dia.
Adapun Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meminta pekerja yang berisiko tertular HIV/AIDS rutin mengecek kesehatan. Mereka antara lain pemandu lagu di karaoke yang mulai menjamur di Cilacap. “Saat ini sudah ada sekitar empat tempat karaoke yang melakukan pengecekan secara rutin ke dokter,” ujar Sekretaris KPA, Sarjono.
PRIBADI WICAKSONO | ARIS ANDRIANTO
Topik Terhangat:
Sultan Mantu|Misteri Bunda Putri |Gatot Tersangka| Suap Akil Mochtar |Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Miing Bagito: Jalan Banten Rusak oleh Lamborghini
Kantor Diubek-ubek KPK, Anak Buah Airin Bungkam
Miing: Airin Pernah Audisi Figuran Bagito Show
Inilah Kantor Wawan sebagai Wali Kota Malam
Bunda Putri Sering Mengaku Alumnus Minyak ITB 75